Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO Berada dalam Tekanan

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 19 Oktober 2017 - 15:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kembali dibuka usai libur Diwali di India, harga minyak sawit mentah (CPO) turun pada awal sesi perdagangan Asia, yang diperdagangkan melemah 0,55% di kisaran 2.725 ringgit per ton.

"Aksi profit taking dan melambatnya tingkat permintaan menjadi salah satu penyebab penurunan harga CPO, ditambah dengan ekspektasi kenaikan output di bulan Oktober seiring jumlah hari kerja yang lebih banyak," menurut tim riset PT Monex Investindo Futures di Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Salah satu analis CPO terkenal, Dorab Mistry, menyebutkan harga CPO akan naik seiring mengetatnya suplai akibat pemulihan output di Malaysia dan Indonesia yang lebih rendah dari ekspektasi.

Mistry memperkirakan output CPO Indonesia dan Malaysia akan meningkat tahun depan, sembari memangkas estimasi output CPO tahun 2017.

Secara teknikal, harga CPO masih dalam fase koreksi menuju support di kisaran 2.650 ringgit per ton, dan hanya break ke bawah area ini yang dapat menjadi ancaman bagi outlook bullish saat ini, untuk bergerak turun ke level support 2.600.

"Target bullish masih ada pada resisten psikologis 2.800 ringgit per ton," kata tim riset Monex. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru