Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Timor Tengah Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

ESDM Kalteng Bergerak ke Ujung Pandaran, Hasilnya Cukup Mengejutkan

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 19 Oktober 2017 - 22:08 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Kabar santer mengenai aktivitas sejumlah perusahaan yang melakukan penambangan pasir laut di sekitar Teluk Sampit yang berakibat pada abrasi di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur mengusik sejumlah pihak.

Terlebih Bupati Kotim Supian Hadi ikut mengeluarkan statemen pedas soal izinnya.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Tengah (Kalteng) yang ikut prihatin masalah ini langsung menurunkan tim sejak 17-18 Oktober 2017 menuju kawasan yang dilaporkan ada aktivtas penambangan pasir laut.

Hasilnya cukup mengejutkan karena temuan di lapangan tidak ditemukan tindakan melawan hukum atau pelanggaran izin seperti yang ditudingkan sejumlah pihak dalam laporan pengaduannya.

Tidak ingin dianggap main-main, peninjauan melibatkan wakil rakyat asal Kotim yaitu Rudianur, Ketua Komisi II DPRD Kotim didampingi Alexius Esliter yang juga Anggota DPRD Kotim.

Dari ESDM Kalteng antara lain Diagus, Kabid Pengawasan Minerba, Energi, dan Air Tanah. Kemudian Ariando, Analis Teknik Pertambangan Minerba, dan Agus Budi Gunawan, Analis Keselamatan Pertambangan.

Lalu dari Pemkab Kotim antara lain pelaksana pada kantor Kecamatan Teluk Sampit, Tawakkal. Kaur Pemerintahan Desa Ujung Pandaran, Surya Efendi, serta Anggota Pokmawas Sumber Daya Perairan Desa Ujung Pandaran, Andur.

"Hasinya tidak ada kegiatan seperti yang dilaporkan oleh masyarakat. Pengecekan ke tengah laut juga dilakukan dengan ploting GPS dan peta lokasi wilayah IUP perusahaan," terang Kepala Dinas ESDM Kalteng, Ermal Subhan kepada Borneonews.co.id, Kamis (19/10/2017) malam.

Ermal melanjutkan tim bentukannya juga melakukan pengecekan hingga 4,5 Km dari garis pantai Ujung Pandaran. Pengecekan ke kordinat posisi wilayah IUP ekspolrasi, tetap saja tidak ditemukan aktivitas mencurigakan sebagai ekploitasi pasir laut.

'Ini ada warga yang bilang bahwa hal itu laporan sepihak saja seakan terjadi kerusakan besar,' katanya. Sementara itu isu yang berhembus kencang adalah pengerukan pasir laut diperuntukkan kepada pembangunan proyek reklamasi Teluk Jakarta. (ROZIQIN/B-6)

Berita Terbaru