BORNEONEWS, Muara Teweh - Sudah menjadi jadwal rutin setiap Sabtu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Masdulhaq melakukan inspeksi mendadak (Sidak).

Kali ini Sidak dilakukan di wilayah Kecamatan Gunung Timang menelusuri arah jalan Simpang Tiga Kandui-Montallat, Sabtu (21/10/2017).

Sidak pertama di SDN 1 Majankan. Di sini kadis mendapati seorang guru tidak tanpa keterangan, satu orang cuti bersalin, satu orang sakit tanpa dilampiri surat keterangan sakit dari dokter.

SDN I Majankan dengan jumlah siswa 62 orang. Selanjutnya, pada SDN 1 Baliti ditemukan dua orang guru PNS tanpa kabar.

Pada SDN 1 Baliti jumlah siswa sebanyak 34 orang, penggunaan dana BOS pusat/ Bosda berjalan sesuai aturan.

Sekolah tersebut mengusulkan hanya usulan enam buah toilet untuk guru dan murid yang tidak dapat berfungsi agar direhab atau diperbaiki perbaikan.

Kemudian pada SDN 1 Walur meskipun kepala sekolah tiga bulan lagi memasuki purna tugas / pensiun , namun tingkat disiplin sangat baik dan aktip melaksanakan tugas , dapat dicontoh oleh kepala sekolah yang lain.

SDN 1 Walur dengan jumlah siswa 80 orang. "sekolah ini mengusulkan untuk penambahan satu ruang kelas dan satu wc untuk siswa" kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Drs Masdulhaq, Minggu (22/10/2017) melalui media seluler kepada Borneonews.co.id.

Sidak selanjutnya ke SDN 1 Ketapang dan SMP 3 Gunung Timang di Ketapang rata-rata kehadiran guru diatas 80 persen.

"Yang sangat membanggakan sidak kami ke SDN 1 Malungai, dimana tujuh orang tenaga guru dan kepsek aktif mengajar semuanya. Mereka mengusulkan rehab dua rumah guru dan 1 rumah penjaga sekolah.

begitu juga di SDN 1 Montallat ll dan SMPN 2 Tumpung Laung di Montallat" kata Masdulhaq.

Kadisdik Barito Utara dalam melaksanakan sidak didampingi dua orang pejabat eselon IV dan dua orang staf.

Disampaikannya, untuk hasil sidak bagi guru PNS yang tanpa keterangan diharapkan menghadap ke dinas pendidikan secara bergantian pada jam ke ll siang untuk diberikan arahan/petunjuk/bimbingan tidak akan mengulangi kesalahan yg sama, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis, sehingga siswa tidak dirugikan. (RAMADHANI/B-6)