Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Enam Puskesmas di Seruyan Belum Miliki Tenaga Dokter

  • Oleh Fredy Mansyur Huda
  • 23 Oktober 2017 - 06:39 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Sejumlah pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas di Kabupaten Seruyan masih kekurangan tenaga dokter untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien di wilayah setempat.

"Dari 12 Puskesmas yang tersebar di sepuluh kecamatan, enam di antaranya masih belum memiliki tenaga dokter," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seruyan Mahdiniansyah di Kuala Pembuang.

Ia menyebutkan, enam Puskesmas yang belum ada dokternya, yaitu Puskesmas Tumbang Langkai Kecamatan Suling Tambun, Puskesmas Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu, Puskesmas Rantau Pulut II Kecamatan Seruyan Tengah, dan Puskesmas Asam Baru Kecamatan Danau Seluluk.

"Kemudian dua Puskesmas di Kecamatan Danau Sembuluh, yakni Puskesmas Danau Sembuluh dan Puskesmas Telaga Pulang," katanya.

Ia menjelaskan, kekurangan tenaga medis ini, khususnya dokter untuk ditempatkan pada sejumlah Puskesmas yang berada di daerah pelosok sebenarnya sudah lama terjadi, bahkan sejak Seruyan dimekarkan 15 tahun lalu dari Kabupaten Kotawaringin Timur.

Sulitnya memenuhi tenaga dokter di kabupaten berjuluk "Bumi Gawi Hatantiring" karena standar penggajian oleh pemerintah daerah yang dianggap masih kecil, serta minimnya tambahan penghasilan dokter jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Kalteng.

Kemudian, lanjut Mahdini, gaji tenaga kesehatan di Seruyan juga masih jauh di bawah dibandingkan dengan program Nusantara Sehat dari Kementerian Kesehatan dengan gaji dokter Rp12 juta, Sarjana Kesehatan atau perawat Rp9 juta, Diploma III Keperawatan Rp7 juta.

"Sedangkan di tempat kita untuk tenaga kontrak sarjana hanya Rp2,7 juta," katanya.

Ia menambahkan, karena masalah minimnya penghasilan, formasi dokter pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Seruyan yang telah lalu menjadi kurang diminati. Bahkan pada penerimaan pegawai kontrak yang dilaksanakan September 2017 lalu, khusus formasi dokter juga tidak diminati pelamar.

"Jadi ke depan memang perlu ada kebijakan-kebijakan khusus agar tenaga kesehatan atau dokter menjadi tertarik untuk mengabdi ke Seruyan," terangnya. (FREDY MANSYUR HUDA/B-5)

Berita Terbaru