Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. OKU Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Masyarakat Barito Utara Peringati Hari Santri Nasional

  • Oleh Ramadani
  • 23 Oktober 2017 - 17:40 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Kabupaten Barito Utara memperingati Hari Santri Nasional III yang dirangkai dengan pembacaan syair Maulid Nabi Muhammad SAW serta pembacaan ayat suci Alqur'an serta pembacaan visi misi Pondok Pesantren Istiqamah Muara Teweh.

Bupati Barito Utara melalui Kepala Dinas Pendidikan Masdulhaq mengatakan peringatan ini merupakan bukti pengakuan negara atas perjuangan para ulama dan santri merebut, memgawal dan mengisi kemerdekaan.

Peringatan ini sesuai resolusi jihad yang dikumandangkan hadratusekh KH Hasyim Asy'ari Raois Akbar NU pada 22 Oktober 1945.

"Kita menyadari dalam era keterbukaan dan demokrasi yang terus berkembang, namun bukan berarti tantangan semakin berkurang, malah sebaliknya. Kebinekaan dan sikap toleransi kita diuji, keberagaman kita sedang menemui tantangan," katanya.

Perlu diketahui masyarakat Indonesia adalah masyarakat religius, dengan suku, budaya yang beragam. Hal inilah yang mendasari lahirnya Bhineka Tungggal Ika. Kearifan lokal pada hakekatnya berasal dari nilai-nilai toleransi antar umat beragama,

'Untuk memelihara kearifan ini, negara diperlukan hadir dengan harapan agar kualitas keagamaan membaik. Ini merupakan hasil proses dari pendidikan keagamaan yang kian membaik. Dimana lembaga pendidikan keagamaan yang dimaksud adalah pondok pesantren dan di dalamnya terdapat para ulama,kiyai dan santri,' ujarnya.

Pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam teruta di Indonesia. Setiap harinya sarat dengan nilai edukasi selama 24 jam penuh. Sehingga kehadiran negara dan umara sangat diperlukan.

Hal ini dibuktikan pada peringatan hari santri nasional, dimana penetapannya sebagai bentuk pengakuan negara atas kiprah para ulama, kyai dan santri dalam merebut dan mempertahankan NKRI.

"Pada 22 Oktober ini merupakan momentum para ulama dan kyai pondok pesantren mengeluarkan resolusi jihad, dimana isinya adalah setiap muslim wajib melawan penjajah. Inilah bukti kesadaran santri dalam mempertahankan NKRI,' ungkapnya.

Di samping keislaman dan ke Indonesiaan merupakan dua hal yang menyatu dan setiap santri bertanggungjawab menjaga ke Indonesia an semua anak bangsa seperti ungkapan mencintai bangsa sebagai bagian dari iman. (RAMADHANI/B-6)

Berita Terbaru