Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Bahayanya Politik Pecah Belah, Kata Sugianto Sabran

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 24 Oktober 2017 - 01:24 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Kerap terjadi, saat berlangsung pemilu kepala daerah (Pilkada), pasangan calon menggunakan segala cara termasuk isu murahan dan politik pecah belah.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengingatkan semua pihak agar saling mengerem atau menahan diri tidak menggunakan politik adu domba tersebut demi memenangkan Pilkada.

Menurut Sugianto, bahayanya politik pecah belah ini tidak saja diawal atau saat berlangung pesta demokrasi, tapI justu yang berat dan sulit adalah mengembalikan suasana kebatinan dan kebersamaan seperti sebelumnya, sebelum adu isu saling serang.

'Lebih sulit memadamkannya adalah sesudahnya. Jadi ketika ada (petarung Pilkada) yang memecah belah hanya untuk ambisi memenangkan Pilkada, maka sulit bahkan tidak akan pernah bias menyembuhkan luka perpecahan itu untuk kemudian menyatukan masyarakat lagi seperti sediakala,' ujar Sugianto, Senin (23/10/2017).

'Inilah kenapa saya mewanti-wanti, memperingatkan semua pihak agar tidak mudah terpecah belah dan tidak mudah memecah belah. menyatukan masyarakat lagi jauh lebih sulit dan lebih mahal. Karena itulah perlu peringatkan para calon dengan tegas, mari kita jaga harmonis, ini penting,' tandasnya.

Diketahui, Provinsi Kalteng yang memiliki 14 daerah kabupaten/kota, menyelenggarakan pemilu kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 di 11 daerah yaitu 10 kabupaten dan satu kota, dan menjadi provinsi terbanyak melaksanakan Pilkada 2018.

Sugianto mengingatkan semua pihak agar tidak menjadikan Pilkada sebagai 'ladang' untuk menebar benih perpecahan. Pilkada 2018 mendatang, kata dia, adalah kesempatan bagi rakyat Kalteng untuk memilih pemimpin terbaik sesuai dengan tujuan demokrasi. (ROZIQIN/B-6)

Berita Terbaru