Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Teluk Bintuni Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Beras R2 Dadahup Kurang Diminati Warga Lokal

  • 24 Oktober 2017 - 20:46 WIB

BORNEOENEWS,Kuala Kapaus ' Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas kesulitan memasarkan beras lokal hasil kerja sama Pemerintah daerah dengan Institut Pertanian Bogor (ITB). Perkawinan silang antara padi lokal dengan padi hibrida menghasilkan ITB R2 Dadahup ternyata kurang diminati masyarakat lokal.

"Terus terang kami saat ini sangat sulit memasarkan beras ITB R2 dadahup dipasaran karena harganya sama dengan beras lokal bahkan lebih mahal," kata Kabid Produksi Padi Dinas Pertanian Kapuas Jarwadi saat ditemui Borneonews di ruang kerjanya, Selasa (24/10/2017).

Menurut Jarwadi, padi ITB R2 dadahup memang rasanya enak tetapi harganya lebih mahal dari beras lokal jenis siam unus. Perbandingannya, misalnya harga beras siam unus Rp 10000 sedangkan ITB R2 dadahup Rp 12000 tentu masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsi beras lokal tidak tertarik membeli beras terus tersebut.

"Memang beras R2 dadahup terbilang mahal sejenis pulen, sehingga masyarakat lokal kita tidak terbiasa mengkonsumsi beras hasil perkawinan silang tersebut.Saya akui beras R2 dadahup sangat enak dimakan.Bahkan sudah menjadi langganan beberapa pejabat diKapuas," ungkapnya.

Jarwadi meminta adanya keterlibatan pemeritah daerah untuk memberlakukan aturan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengambil jatah 10 liter beras R2 Dadahup setiap bulan. Sehingga, hal ini bisa membantu para petani memasarkan hasil panennya. (DJIMMY NAPOLEON/B-8)

Berita Terbaru