BORNEONEWS, Sampit - Aksi tawuran pelajar mulai terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), khususnya di Kota Sampit. Bahkan belum lama ini, sejumlah pelajar sekolah menengah pertama (SMP) dikeluarkan akibat terlibat perkelahian.

Mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa, jajaran Polsek Parenggean langsung bersikap dengan merazia bawaan para pelajar. Sekolah pertama yang disambangi yakni SMPN 1 Parenggean. Di mana seluruh barang bawaan pelajar diperiksa. Tujuannya untuk mencari senjata tajam atau barang berbahaya lainnya.

"Kami melakukan razia senjata tajam di sekolah. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi tawuran antarpelajar," ujar Kapolsek Parenggean Iptu Triyono Raharja, Rabu (25/10/2017).

Menurut dia, akan menjadi hal yang sangat menyedihkan bila generasi muda penerus bangsa sampai melakukan perbuatan melanggar hukum. Sebab mereka seharusnya berlomba-lomba membuat prestasi atau karya yang bisa membanggakan, bukan justru hancur akibat salah bergaul.

"Kami tidak ingin pelajar di daerah ini terjerumus kepelanggaran hukum. Sehingga kami antisipasi lebih dini," kata Triono.

Selain razia senjata tajam dan benda berbahaya lainnya, jajaran Polsek Parenggean juga mencari kemungkinan adanya narkoba dan obat terlarang. Hal itu dilakukan agar tidak ada pelajar yang terjerumus dalam penyalahgunaan obat haram tersebut. Selain itu, polisi juga merazia konten porno di telepon seluler para pelajar. (MUHAMMAD HAMIM/B-3)