Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Identitas Daerah Mulai Tergerus, Bagaimana Cara Menangkalnya

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 27 Oktober 2017 - 09:46 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Tradisi, adat, dan budaya tidak hanya dipandang sebagai jati diri dan identitas daerah, melainkan sebagai sebuah kekayaan tak ternilai yang menjadi modal kuat untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat.

"Arus modernisasi terus berkembang dengan pesatnya, salahsatu ancamannya adalah kian tergerusnya identitas daerah bernama tradisi, adat maupun budaya," jelas bakal calon Bupati Lamandau Hendra Lesmana, saat menyampaikan pandangannya saat bersilaturahim dengan masyarakat Desa Penyombaan, Kecamatan Delang, Selasa (24/10/2017).

Kemudian seperti apa sikap yang harus dilakukan untuk menangkal ancaman tersebut Hendra melanjutkan, antara lain adalah dengan adanya keberpihakan pemerintah melalui kebijakan yang dapat membentengi persoalan itu. Contoh seperti yang dilakukan pemkab Lamandau sejauh ini, yakni dengan mencanangkan daerah yang telah dikaji untuk dijadikan pusat kebudayaan atau pusat wisata daerah.

"Kebijakan pemerintah daerah yang dipimpin pak Bupati (Marukan) saat ini menurut saya sudah tepat, melakukan pencegahan dengan menjadikan Kecamatan Delang sebagai pusat tujuan wisata dan budaya di Lamandau. Saya yakin, keputusan itu telah melewati pengkajian matang, termasuk pemetaan wilayah, kajian sosial budaya, kajian akademik dan lain sebagainya," beber dia.

Hendra juga menilai, saat ini sudah ada upaya yang sangat baik dari pemerintah berupa pencanangan, namun hal itu tentu pula harus didukung penuh oleh pihak-pihak lain mulai dari masyarakat, pelaku bisnisnya, pelaku ekonomi kreatif dan lain sebagainya.

"Sudah banyak contoh daerah lain yang sukses menduniakan daerahnya dengan kekuatan ekobudaya maupun ekowisatanya, contoh yang tampak dan sudah terkenal misalnya Bali, Lombok (NTB), Raja Ampat di Papua, ada pula Banyuwangi di Jawa Timur, Bandung yang merupakan Ibukota Jawa Barat, serta masih banyak daerah lain," jelasnya.

Beberapa daerah tersebut, kata dia, bisa dijadikan daerah percontohan karena sukses dikenal hingga level internasional. Penyebabnya karena memiliki fokus dalam mengelola kearifan lokal, artinya multiplayer effect, tradisi dan adat budayanya pasti terjaga dari ancaman kepunahan, berbagai potensi ekonomi masyarakat sekitar dan pelaku budaya kian terjamin karena eksistensinya berimplikasi langsung terhadap peningatan ekonomi.

"Artinya, kepala daerah yang nantinya terpilih pada Pilkada Lamandau 2018 mendatang memiliki tugas untuk meneruskan pondasi yang sudah dibangun saat ini. Misalnya, mulai dari soal pembinaan keterampilan berkelanjutan, penyediaan fasilitas untuk pengembangan seni dan tradisi, menentukan media (cara) yang tepat sebagai sarana promosi, " kata dia. (HENDI NURFALAH/B-2)

Berita Terbaru