BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah Amerika Serikat saat ini telah menerapkan tarif antidumping terhadap produk biodiesel asal Argentina dan Indonesia, dan tarif tersebut masih tahapan awal alias belum final.

Untuk saat ini, bea masuk antidumping yang diterapkan AS berkisar antara 54,36 persen hingga 70,05 persen untuk biodiesel berbasis minyak kedelai asal Argentina, dan 50,71 persen untuk biodiesel berbasis minyak sawit dari Indonesia, kata Departemen Perdagangan AS dalam keterangan tertulis yang dilansir Reuters.

Pemerintah Argentina saat ini tengah bernegosiasi dengan Pemerintah AS untuk mengupayakan harga minimum untuk biodiesel, yang diharapkan dapat menggantikan tarif antidumping, kata Horacio Reyser, sekretaris hubungan ekonomi internasional di Kementerian Luar Negeri Argentina.

Menlu AS Wilbur Ross mengatakan pihaknya berharap ada solusi dari proses negosiasi ini.

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Argentina atas pendekatan proaktif mereka untuk mengatasi masalah ini, dan kami tetap optimistis negosiasi akan menemukan titik temu baik dengan Argentina maupun Indonesia," ucap Ross.

Adapun Departemen Perdagangan dijadwalkan memberikan keputusan soal tarif antidumping final pada sekitar 3 Januari 2018. (NEDELYA RAMADHANI/m)