Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangli Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

KPK Monitoring ke Desa Terbaik Se-Kalteng

  • Oleh Hamdi
  • 30 Oktober 2017 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan monitoring ke sebuah desa yang dinobatkan oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai desa terbaik se-Kalteng dalam hal pengelolaan dan penyusunan keuangan desa. Desa tersebut yakni desa Bungai Jaya, Kecamatan Basarang.

Perlu diketahui sebelumnya, Desa Bungai Jaya masuk nominasi sebagai desa ketahanan pangan nasional dari BPOM. Dan kali ini, Desa Bungai Jaya kembali membuat bumi tingang menteng bergetar, karena di sela-sela kesibukan kunjungan tim monitoring KPK ke Kalteng, lembaga tertinggi yang menangani pencegahan korupsi di Indonesia ini menyempatkan diri untuk singgah ke desa kecil di Kabupaten Kapuas itu.

Kepala Desa Bungai Jaya, Kadiman, mengatakan, kedatangan tim KPK tersebut untuk mengetahui inovasi-inovasi yang diprogramkan oleh desa. "Tim dari KPK yang dipimpin oleh bapak Ramdhani dan Hery Nurdin merespon positif program-program Desa Bungai Jaya. Mereka cukup senang dengan inovasi-inovasi yang diprogramkan oleh desa," kata Kadiman melalui telepon, Senin (30/10/2017).

Selain melakukan pengecekan dan monitoring, tim dari KPK juga memberikan sosialisasi kegiatan KPK yang meliputi enam tugas dan fungsi KPK, mulai dari pendampingan, sosialisasi pencegahan sampai akhirnya pada penindakan kasus korupsi.

Perlu diketahui juga, Desa Bungai Jaya merupakan desa yang mampu menyusun APBDes dengan baik, mampu mendirikan BUMDes serta membangun PAUD dan program pembangunan infrastruktur desa.

Kadiman mengatakan, satu-satunya desa di Kapuas yang memiliki BUMDes adalah Desa Bungai Jaya, BUMDes sendiri memang didirikan untuk mengisi sektor-sektor yang memang diperlukan oleh masyarakat. "Seperti pengelolaan pasar, penyediaan simpan pinjam sebagai pendukung permodalan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani," ucap dia.

Selain itu, ada juga usaha penyewaan tenda (kanopi) serta jual beli sampah limbah masyarakat. "Semuanya ini dikelola oleh desa, menjadi sumber pemasukan ke kas desa. Sekarang kita juga sedang bekerjasama dengan perbankan untuk membantu penduduk terkait masalah keuangan dan juga mendorong pengembangan bisnis online masyarakat di sini," pungkasnya. (HAMDI/B-2)

Berita Terbaru