Aplikasi Real & Quick Count & Arsip Form C1 Digital

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bawang Merah dan Garam Andil Deflasi di Palangka Raya

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 01 November 2017 - 13:22 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah andil komoditas bawang merah terhadap deflasi cukup mendominasi yakni -0,09 persen, disusul harga garam diposisi berikutnya (-0,08 persen).

Profil inflasi ini adalah keadaan selama Juli 2017 yang dipotret selama Oktober 2017 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah.

Diposisi berikutnya ikan layang atau benggol (-0,06), gabus (-0,05), udang basah (-0,04). Posisi penurunan harga bawang putih dan daging malah ayam berada di posisi bawahnya.

Kepala BPS Kalteng, Hanif Yahya mengatakan rata-rata kota yang diukur indeks harga konsumen (IHK)-nya mengalami deflasi. Tidak hanya di Kalimantan, tapi juga menggejala secara nasional. Untuk sembilan kota di Kalimantan, hanya dua kota yang alami inflasi yaitu Sampit dan Singkawang.

"Palangka Raya terjadi inflasi minus atau deflasi 0,46 persen. Deflasi Palangka Raya dipengaruhi terutama penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan," terang Hanif, Rabu (1/11/2017).

Dia mengatakan deflasi ini terjadi karena penurunan permintaan pasar. "Sangat mungkin sekali akibat daya beli masyarakat yang turun, sehingga tidak banyak permintaan, maka turunlah harga," katanya.

Dia menjelaskan deflasi bukan berarti tidak ada kenaikan harga, tapi tetap saja terjadi andil kenaikan harga yang menyebabkan inflasi. Di kota berjuluk 'Cantik' ini terjadi pada harga daging sapi dengan andil inflasi 0,02 persen dan sabun mandi cair sebesar 0,01 persen. (ROZIQIN/B-6)

Berita Terbaru