BORNEONEWS, Muara Teweh - Salah satu tantangan dalam peningkatan kinerja Perusahaan Daerah Air Minum ialah masih banyaknya PDAM yang belum menerapkan biaya pemulihan penuh atau full cost recovery (FCR).

Tidak diterapkannya FCR, membuat PDAM mengalami kerugian karena biaya produksi lebih besar dari tarif yang berlaku di masyarakat.

Dalam rangka menyosialisasikan penerapan FCR, Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) menyelenggarakan Lokakarya Penerapan Full Cost Recovery pada PDAM wilayah II Kabupaten Barito Utara, di Aula Setda Barito Utara, Rabu (1/11/2017).

Lokakarya dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Barito Utara Jufriansyah didampingi Direktur PDAM Muara Teweh Agus Surjanto.

Sedangkan narasumber ialah tenaga asisten ahli bagian dukungan teknis BPPSPAM Heny Heriyani dan tenaga administrasi umum sekretariat BPPSPAM Syafaat Arbianto, serta konsultan team leader Ananto Ekachandra (ahli keuangan), Daman Suhendi (ahli teknik lingkungan), dan Robert Salomon (ahli mekanikal eketrikal).

Asisten Perekonomiandan Pembangunan Setda Jufriansyah mengatakan, tujuan kegiatan itu ialah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

'Dengan diadakan kegiatan workshop (lokakarya) ini, nantinya dapat diketahui masyarakat luas, agar ke depannya PDAM bisa meningkatkan pelayanan, juga lebih lagi adalah dalam hal pendapatan,' katanya. (RAMADANI/B-3)