BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Aplikasi pupuk sistem benam (pocket) dapat mengurangi laju kehilangan pupuk melalui erosi di lahan dengan topografi bergelombang, namun secara vegetatif belum memberikan dampak yang nyata.

Kesimpulan ini berasal dari hasil penelitian Sulung Research Station (SRS) PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode aplikasi pupuk dengan sistem pocket terhadap pengurangan laju kehilangan pupuk akibat aliran permukaan (run off) dan penyerapan hara pada tanaman kelapa sawit.

'Areal bergelombang merupakan jenis areal yang banyak diusahakan sebagai perkebunan kelapa sawit. Pada umumnya kehilangan nutrisi pada tanaman kelapa sawit terjadi melalui beberapa proses, diantaranya pencucian (leaching), aliran permukaan (run off), dan erosi,' kata Head of Research Sulung Research Station (SRS) PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Fizrul Indra Lubis kepada Borneonews, baru-baru ini.

Hal ini biasa terjadi akibat curah hujan tinggi dan areal lereng tanpa teras. Banyak jenis pupuk yang memiliki kelarutan tinggi terhadap air dan belum banyak usaha konservasi untuk mengurangi run off.

'Salah satu usaha yang diyakini dapat diterapkan adalah dengan aplikasi pupuk sistem benam (pocket), namun belum diketahui efektivitasnya,' ujar Fizrul.

Agronomist Sulung Research Station Saiful Afif Almatholib menjelaskan,' walau hasil pengamatan vegetatif pada kedua demplot percobaan tidak menunjukkan perbedaan nyata, namun pengukuran hasil erosi dari kedua demplot tersebut menunjukkan bahwa aplikasi pupuk pocket dapat menekan kehilangan pupuk akibat pencucian air hujan' Ia yakin bahwa dampak dari aplikasi pocket akan terlihat dalam jangka waktu panjang.

Bagi pemilik perkebunan kelapa sawit yang memiliki lahan bergelombang, Anda bisa bekonsultasi langsung mengenai efektivitas pupuk sistem pocket ini dengan Sulung Research Station. Silakan kirimkan email ke [email protected], atau hubungi nomor telepon 0532-21297 ext 5591. (m)