BORNEONEWS, Sampit - Meski swasembada pangan selalu tercapai, namun permasalahan kurangnya petani masih menjadi kendala. Untuk mengatasi permasalahan itu, cara yang dilakukan adalah memberikan bantuan peralatan pertanian.

"Seperti di wilayah selatan Kotim, ada satu petani memiliki lahan sampai 4 hektare. Kalau dikelola secara manual tidak akan mampu," kata Kepala Dinas Pertanian Kotim, I Made Dikantara, Jumat (3/11/2017).

Sehingga, agar mampu menggarap lahan dengan jumlah yang besar harus membutuhkan bantuan peralatan.

Pada 2018 mendatang ada bantuan Rp200 miliar untuk pengadaan alat pertanian bagi petani di Kotim. Diharapkan bantuan itu mampu meningkatkan sektor pertanian.

Made mengatakan, jumlah lahan di Kotim ada sekitar 25 ribu hektare. Dia yakin tahun ini sama seperti tahun lalu mampu kembali mencapai target swasembada pangan.

"Swasembada pangan tetap kita pertahankan, dengan capaian beras penghasilan beras sebesar 54.000 ton beras. Untuk tahun ini jumlah sudah yang dicapai masih belum tahu. Kita menunggu data dari BPS," pungkas Made. (NACO/B-11)