Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangli Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Metode Silt-Pit Minimalkan Dampak Erosi di Tanah Berlereng Curam

  • Oleh Ediya Moralia
  • 04 November 2017 - 06:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Model teknik konservasi tanah rorak atau silt-pit ternyata cukup efektif dalam menahan laju erosi pada areal berlereng curam.

Tanah dengan karakteristik lereng curam menjadi salah satu tipe lahan yang diusahakan untuk perkebunan kelapa sawit. Namun lahan seperti ini memiliki potensi bahaya erosi tinggi.

'Kerugian yang ditimbulkan adalah hilangnya massa tanah bersama unsur-unsur hara yang terkandung di dalamnya akibat terbawa bersama aliran permukaan. Sebagai usaha untuk meminimalkan dampak dari erosi sangat dibutuhkan pembuatan sejumlah bangunan konservasi. Salah satu model teknik konservasi tanah adalah rorak atau silt-pit,' tutur Head of Research Sulung Research Station (SRS) PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Fizrul Indra Lubis kepada Borneonews, baru-baru ini.

Bangunan ini berbentuk lubang memanjang searah lereng. Selain dapat menahan laju erosi, silt- pit juga dapat memerangkap air dan tanah lapisan atas yang terbawa oleh aliran permukaan.

Manager Agronomi Sulung Research Station Lujian Kurniawan menjelaskan, silt-pit dibuat secara manual memanjang sepertiga lingkaran piringan atau setara dengan panjang tiga meter), memotong arah lereng dengan ukuran kedalaman 0,6 meter dan lebar 0,3 meter. Tanah hasil galian pembuatan silt-pit dipadatkan di tepi bagian luar dengan tinggi bumbunan sama dengan tinggi dinding bagian dalam. Selanjutya sisa potongan pelepah kelapa sawit disusun di bagian luar bumbunan agar benteng tidak mudah longsor.

Variabel yang diamati adalah bobot tanah rata-rata yang terperangkap di dalam silt-pit. Semua tanah yang terperangkap di dalam silt-pit diambil pada setiap akhir bulan menggunakan cangkul untuk selanjutnya ditimbang bobotnya. Penimbangan dilakukan setiap bulan untuk mendapatkan jumlah bobot tanah yang terperangkap selama 11 bulan.

Guna mengetahui jumlah hara yang terperangkap pada tanah di dalam silt-pit, dilakukan analisa di laboratorium.

Selain itu berlangsung pula pengukuran total curah hujan di lokasi penelitian. Pengukuran menggunakan alat penakar hujan (ombrometer).

Silt-pit cukup efektif dalam menahan laju erosi pada areal dengan kemiringan lebih dari 15%. Pemerangkapan tanah yang terbawa erosi oleh silt-pit, sekaligus mampu mengonservasi unsur-unsur hara yang berguna bagi tanaman kelapa sawit.

Ingin tahu lebih lanjut tentang metode ini ini Silakan hubungi Sulung Research Station melalui email ke [email protected], atau hubungi nomor telepon 0532-21297 ext 559. (m)

Berita Terbaru