BORNEONEWS, Sampit - Sejumlah warga di Kotim mulai terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun sejauh ini Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur belum berencana melakukan fogging secara massal.

Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, fogging dilakukan hanya di daerah-daerah tertentu saja. Terutama yang terdapat warga penderita DBD. Sementara daerah yang tidak muncul kasus DBD, belum dilakukan.

"Untuk fogging massal baru dievaluasi. Sebab, kasus DBD di tahun 2017 ini sangat rendah sejak 2010 lalu," kata Faisal, Minggu (5/11/2017).

Terkait kematian yang merenggut dua korban jiwa di wilayah perkebunan kelapa sawit. Desa Cempaka Mulia Barat, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotim beberapa waktu lalu adalah Dengue Shock Syndrome (DSS).

Sementara sepekan terakhir ini, menurut Faisal, hanya satu pasien DBD yang masuk rumah sakit. Sejak adanya kejadian beberapa waktu lalu sejak Juli 2017, dia berharap penyehatan lingkungan terus digalakkan guna menekan wabah DBD.

Terpisah, Direktur RSUD dr Murjani Sampit, Denny Muda Pradana menyebutkan ada beberapa pasien DBD dirawat di rumah sakit sejak sepekan terakhir ini. Namun hanya beberapa pasien saja.

"Belum ada peningkatan pasien DBD secara siginifikan di rumah sakit. Dari yang saya pantau kemarin baru tiga pasien yang masuk," kata Denny. (NACO/B-11)