BORNEONEWS, Muara Teweh - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara (Barut) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menyiapkan sebanyak tujuh rumah singgah bersalin bagi warga Barut. Rumah singgah ini disebar di beberapa kecamatan. 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Barito Utara (Barut), Robansyah, tujuh rumah singgah bersalin saat ini berada di Desa Lampeong Kecamatan Gunung Purei, Tumpung Laung Kecamatan Montallat, Benangin Kecamatan Teweh Timur, Lahei II Kecamatan Lahei, Kandui Kecamatan Gunung Timang, Muara Teweh dan Sei Rahayu Kecamatan Teweh Tengah. Fasilitas rumah singgah bersalin itu telah dilengkapi oleh Dinas Kesehatan mulai dari tempat tidur, peralatan memasak dan lainnya.

'Dengan adanya rumah bersalin ini untuk meminimalisir angka kematian ibu dan anak dalam proses persalinan. Kita terus mengimbau agar para ibu hamil yang akan melakukan persalinan ditempat-tempat pelayanan kesehatan yang telah disiapkan pemerintah,' kata Robansyah kepada Borneonews melalui sambungan telepon, Minggu (5/11/2017).

Ia melanjutkan berdasarkan Permenkes, bidan tidak boleh lagi melakukan persalinan di rumah pasien. Oleh karena itu, pihaknya mulai menggiring warga Barut agar mau melakukan persalinan di fasilitas kesehatan yang telah disiapkan pemerintah. 

"Sejauh ini program yang sudah dijalankan Dinas Kesehatan yakni terus melengkapi beberapa fasilitas tempat pelayanan kesehatan dengan rumah tunggu persalinan. Manfaat bagi ibu hamil yang tinggal dirumah tunggu persalinan tersebut, salah satunya yakni bisa cepat mendapatkan penanganan medis, apabila sudah tiba waktunya melahirkan karena letak rumah tunggu berada dekat dengan tempat pelayanan kesehatan, serta kesehatan calon ibu dan janinnya juga bisa lebih mudah untuk di pantau oleh tenaga kesehatan," terang dia.

Bahkan kata Robansyah, pemerintah melaui program Jampersal, juga membantu keluarga ibu hamil dengan menjamin keperluan-keperluan selama ibu hamil beserta keluarga yang mendampingi tinggal di rumah tunggu tersebut.

'Jadi ini merupakan salah satu cara kita untuk mendorong ibu hamil yang akan melahirkan dan menunggu waktunya dalam melahirkan supaya mau melakukan persalinan disarana kesehatan pemerintah, dan dalam hal ini juga tidak ada dipungut biaya,' pungkasnya.(RAMADHANI/B-8)