Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangli Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Acara Tamatan Pesilat Kuntau Betawi Liar Menarik Perhatian Masyarakat

  • Oleh Hamdi
  • 05 November 2017 - 20:46 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Para pesilat kuntau Betawi liar menujukan aksinya dalam pergelaran acara tamatan di Jalan Pemuda KM 3,5, Kecamatan Selat. Beberapa dari warga pun yang melintasi jalan tersebut berhenti dan singgah untuk melihat pertunjukan silat yang dipertontonkan oleh para pesilat kuntau betawi ini, Minggu (5/11/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.

Salah seorang pesilat Kuntau Betawi Liar, H Parij Ismeth Rinjani yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Kapuas mengatakan kegiatan tersebut adalah acara tamatan bagi para pesilat Kuntau Betawi Liar yang sudah menguasai pukulan-pukulan dari tingkat satu hingga sembilan.

"Kita sudah beberapa bulan latihan untuk mempelajari dan menguasai pukulan-pukulan dari silat Betawi liar ini," kata Ismeth sapaannya kepada Borneonews.

Oleh karena itu, lanjut Ismet, dalam acara tersebut para pesilat yang sudah tamat akan melakukan duel satu lawan satu dan akan menunjukan pukulan-pukulan yang telah dipelajarinya.

"Dalam hal ini pastinya kami mengucapkan terimakasih kepada para guru kami yang telah melatih kami, yaitu guru Taufik, guru Davin dan Guru Aulia," sebut Ismeth.

Dirinya juga berharap agar pemerintah daerah bisa merespon agar silat tersebut bisa terus dilestarikan, karena katanya silat ini bukan hanya Betawi akan tetapi perpaduan antara Betawi dan Dayak. "pukulan Bangkui Dayak contohnya, itu pukulan dari orang dayak," ucap Ismeth.

Ditempat yang sama, Taufik selaku pelatih mengatakan bahwa kuntau betawi liar tersebut merupakan ilmu silat yang diwarisinya dari kakeknya. "Yang di mana silat ini dipopulerkan secara turun-temurun oleh Guru Besar kita Bue Tinjek dan Bue Slamet Kambeh, dan ini merupalan salah satu budaya yang harus dilestarikan," katanya.

Oleh karena itu, kata Taupik, selaku cucu maka dirinya mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan silat tersebut. "Harapamnya berjalan terus dan tidak putus-putus, artinya dilestarikan," Pungkasnya. (HAMDI/B-8)

Berita Terbaru