Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Bandung Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Konsentrasi Fungi dan Bakteri Versus Janjang Kosong Untuk Perbaikan Hara

  • Oleh Ediya Moralia
  • 06 November 2017 - 06:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Mana lebih efektif, Biofertilizer yang didalamnya berisi konsentrat bakteriBacillus sp dan konsentrat fungi Trichoderma sp, atau aplikasi tandan kosongkelapa sawit (TKKS) untuk memperbaiki status hara tanah Sulung Research Station melakukan penelitian untuk menemukan jawaban ini.

Seperti diketahui, pengelolaan tanaman kelapa sawit saat ini dihadapkanpada permasalahan ketersediaan lahan. Kondisi ini mengakibatkan banyakpengelolaan kelapa sawit dilakukan pada lahan-lahan marginal. Permasalahan yangmuncul di lahan-lahan marginal adalah rendahnya ketersediaan unsur harasehingga sering dijumpai kondisi tanaman mengalami defisiensi hara.

'Beberapa usaha yang selama ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi lahanmarginal di antaranya adalah dengan teknik konservasi serta penambahan sumberbahan organik. Penambahan konsentrat mikroorganisme merupakan salah satualternatif untuk memperbaiki ketersediaan unsur hara di dalam tanah sekaligusmeningkatkan respon tanaman terhadap penyerapan unsur hara,' ujar Head of Research Sulung Research Station (SRS) PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Fizrul Indra Lubis kepada Borneonews, baru-baru ini.

Terkait hal ini, Sulung Research Station melakukan penelitian di PT Kalimantan Sawit Abadi (KSA) Estate Batu Kotam, tahun tanam 2007.

Adapun kondisi lahan percobaan berada pada ketinggian 120 meter di ataspermukaan laut, dengan kemiringan lahan lebih dari 15% dan jenis tanah 'LithicHapludults'. Jenis tanah ini pada umumnya memiliki sejumlah faktor pembatasbagi pertumbuhan tanaman antara lain ketersediaan bahan organik yang rendah,memiliki solum tanah dangkal serta tektur tanahnya berliat. Tingkat kemasamantanah di lokasi percobaan masih cukup tinggi.

Pada kesempatan itu ManagerAgronomi SRS Lujian Kurniawan menjelaskan dari hasil penelitian ini kemudian diketahui bahwa bakteri Bacillius sp danfungi Trichoderma sp yang terdapat di dalam produk Biofertilizer mempunyai fungsi sebagai dekomposer bahanorganik belum bisa bekerja secara maksimal. Ini lebih karena kondisi lahansangat minim bahan organik sehingga tidak adanya bahan yang akan dirombakmenjadi hara tersedia bagi tanaman.

Secara umum untuk perlakuan aplikasi janjang kosong (TKKS) masih dianggaplebih efektif dibandingkan dengan aplikasi konsentrat Fungi & Bakteri dalampeningkatan hara daun. Pemberian Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) mampumemperbaiki sifat fisik tanah (struktur, aerasi, kemampuan menahan air atauwater holding capacity).

Pembaca yang ingin tahu lebih lanjut tentang penelitian ini bisamenghubungi Sulung Research Station melalui email ke [email protected], atau hubungi nomor telepon 0532-21297 ext 559. (m)

Berita Terbaru