BORNEONEWS, Palangka Raya - Sebanyak 1.433 desa yang telah terdaftar di Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapat aliran dana desa (DD) sebesar Rp 1,1 triliun.

Kepala Inspektorat Provinsi Kalteng, Saidina Asliansyah mengatakan, penyaluran dana untuk tiap desa disesuaikan dengan besar kecilnya jumlah penduduk. "Rumusan awal kementerian perdesa Rp 720 juta. Tetapi karena tiap kabupaten atau kecamatan jumlah desanya tidak sama, maka jumlah dana pun yang mengalir ke masing-masing desa berbeda pula. Sebab, itu ditentukan dengan jumlah penduduk dan luas daerah," kata Saidina Asliansyah, Senin (6/11/2017).

Dia menuturkan, dana desa disalurkan melalui dua tahap. Pertama pada April 2017 sebesar 60 persen sedangkan sisanya disalurkan pada tahap kedua pada Agustus 2017.

Pada tahap pertama, lanjut dia, dana desa sudah disalurkan. Namun untuk tahap kedua, masih belum karena laporan dari pihak desa masih dinilai kurang.

"Karena semua persyaratan pencairan seperti penggunaannya untuk apa itu belum lengkap. Sehingga belum cair," ungkapnya.

"Mereka pemdes (pemerintah desa) yang berperan. Kami hanya pada bidang auditor," imbuhnya.

Saidina Asliansyah menegaskan, pihaknya dalam hal ini hanya sebatas sebagai auditor atau pengawasan sekaligus memberikan pembinaan supaya aliran dana desa betul-betul dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dia menambahkan, saat ini, proses audit untuk tahap pertama sudah dilakukan. Namun baru berjalan di wilayah barat seperti Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau, Sukamara, Seruyan dan Kotawaringin Timur.

"Ada tujuh kabupaten yang sudah dilakukan pengawasan. Yang diekspose (disampaikan ke publik) sudah ada 5. Indikasi memang jujur banyak kesana (kesalahan). SDM juga harus diperbaiki," tuturnya. (BUDI YULIANTO/B-5)