Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ada Napi Jualan dalam Penjara, Ini Kata Kalapas Kelas II A Palangka Raya

  • Oleh Budi Yulianto
  • 06 November 2017 - 18:06 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Selain menemukan berbagai benda terlarang, Tim Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban (Satgas Kamtib) Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah yang melakukan penggeledahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palangka Raya juga menemukan adanya seorang narapidana (Napi) yang berjualan dalam ruang pada Blok C.

Kepala Lapas Kelas II A Palangka Raya, Priyarso saat dikonfirmasi pada Senin (6/11/2017) mengatakan, barang yang dijual itu sebenarnya berasal dari kiriman keluarga setiap hari. Tapi tidak habis dimakan dalam sehari, sehingga menumpuk dan dijual.

"Di dapat dari keluarganya. Yang ngirim barang setiap hari (jam besuk) sehingga numpuk. Ada teman minta, tidak boleh, jadi beli," kata Priyarso.

Dia menuturkan, barang yang dijual seperti rokok dan mie instan. Untuk saat ini, napi yang berjualan itu hanya diberikan peringatan. Namun jika kemudian masih saja nekad, pihaknya tidak akan segan-segan untuk memasukannya pada ruang isolasi.

Penggeledahan tersebut dilakukan di Blok A dan C pada Jumat (3/11/2017) sekitar pukul 20.00 WIB hingga Sabtu (4/11/2017) sekitar pukul 01.00 WIB. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah, Anthonius M Ayorbaba memimpin giat itu.

Blok A dan C merupakan tempat bagi narapidana kasus tindak pidana umum. Hasil penggeledahan, petugas mengamankan berbagai macam benda yang dilarang masuk. Seperti adanya kompor minyak tanah, handphone, gulungan kabel dan lain-lain.

Mengenai kompor bisa masuk, Kalapas mengaku memang kurang jeli. Namun ia menegaskan pihaknya sudah berupaya melakukan tugasnya sebaik mungkin. Kalapas mengistilahkan, maling lebih pintar dari petugas.

"Katanya untuk memasak mie malam hari. Untuk HP yang diamankan juga ditemukan dalam closed. Semua masuk tanpa sepengetahuan. SDM kita juga sangat terbatas. Makanya dilakukan penggeledahan rutin," tuturnya.

"Saya sampaikan, saya welcome saja apabila ingin melakukan penggeledahan. Silahkan koordinasikan. Namun kita juga menjaga agar situasi tetap aman dan kondusif," pungkasnya. (BUDI YULIANTO/B-5)

Berita Terbaru