Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Ngada Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hadapi Kampanye Negatif Sawit, Indonesia Siap Perang Dagang

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 08 November 2017 - 09:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah siap menghadapi perang dagang yang digencarkan negara-negara di kawasan Uni Eropa (UE) melalui kampanye negatif terhadap produk sawit nasional.

"Kami meminta semua pihak yang berada di rantai pasok minyak sawit nasional saling bersinergi sehingga upaya menggempur isu-isu negatif tersebut berjalan efektif. Produk sawit Indonesia tidak hanya dituding sebagai penyebab deforestasi, namun juga penyakit kardiovaskular," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Enggartiasto selalu mengangkat isu perlakuan tidak adil atas minyak sawit Indonesia di kancah internasional. Hal itu disampaikannya dalam beberapa pertemuan dengan menteri atau pejabat terkait, baik secara bilateral atau di hadapan forum.

"Kita harus berada pada posisi jangan mau ditekan. Saya sampaikan, Anda yang memulai, saya akan melakukan hal yang sama," papar Enggartiasto.

Populasi Indonesia sebanyak 286 juta orang adalah pasar yang besar bagi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di komunitas G20 berada di peringkat ketiga.

"Mereka selalu menghindari trade war atau perang dagang. Isu-isu yang saat ini secara negatif selalu ditujukan kepada minyak sawit Indonesia sebenarnya lebih dipicu oleh persaingan dagang antar minyak nabati dan hal itu selalu berulang setiap tahunnya," ujar Enggartiasto.

Enggartiasto menambahkan, Indonesia tidak berkeberatan apabila standar dan persyaratan yang diterapkan sebagai syarat perdagangan atas minyak sawit diberlakukan secara umum. Artinya, ketentuan serupa juga diberlakukan atas minyak nabati lainnya yang bukan berasal dari kelapa sawit.

"Untuk itu, semua pihak terkait yang berada di rantai pasok minyak sawit nasional harus bekerja sama guna menghadapi gempuran isu-isu negatif tersebut secara efektif," tuturnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru