Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lamongan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Cemburu, Pria Ini Tega Aniaya Pacar hingga Babak-belur

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 08 November 2017 - 17:46 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Cemburu buta. Mungkin inilah yang menggambarkan perasaan pria berinisial FL (29). Ia tega memukuli, menendang, dan mencakar wajah pacarnya, Iyat Susanti (24) hingga babak beluar.

Penganiayaan terhadap korban terjadi pada Minggu (5/11/2017) malam, di kamar kos korban di Jalan Jeruk I, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

"Pelaku memukuli saya akibat dia cemburu ada lelaki yang mengirim pesan melalui whatsapp ke saya. Padahal lelaki itu di luar negeri, dan tidak pernah ketemu. Namun dia menuduh saya selingkuh," ujar Susanti, saat datang mengadukan kasus tersebut ke Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotim, Rabu (8/11/2017).

Akibat penganiayaan tersebut, wajah korban penuh luka-luka bekas cakaran, dan ada terasa sakit di beberapa bagian tubuh dan kepalanya, akibat tamparan, tendangan, dan jambakan yang dilakukan pria tersebut.

Kasus itupun sudah dilaporkan oleh korban bersama keluarganya ke Polres Kotim. Dan hingga kini masih ditangani.

Sementara, korban yang merupakan sales di salah satu perusahan kendaraan roda empat. Ia sudah menjalin hubungan berpacaran dengan pelaku sejak Mei 2017 lalu.

Saat kejadian lelaki tersebut datang ke kos korban sekitar pukul 20.00 WIB. Dan langsung dibuatkan air minum oleh perempuan tersebut.

Pada saat itulah, pelaku memeriksa pesan di whatsapp telepon genggam milik korban. Dan melihat percakapan antara dirinya dan teman lelakinya. Sehingga hal itu membuat pelaku cemburu, hingga langsung menyiramkan air susu hangat buatan pacarnya itu ke  kepada korban. Beruntung hanya mengenai bagian perut saja, sehingga tidak melepuh.

"Setelah menyiram saya, dia kembali memukuli saya dengan kaki, tangan, bahkan ikat pinggang miliknya. Saat itu saya tidak melawan, dan meminta agar dia berhenti menganiaya saya. Namun hal itu terus berlanjut hingga pukul 22.00 WIB," kata Susanti.

Menurutnya, penganiayaan itu sudah yang kedua kalinya ia alami. Sehingga dia tidak terima, dan berharap agar aparat menghukumnya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

'Selasa malam sudah datang ke Polres Kotim untuk melaporkan masalah ini. Pelaku sempat ditelpon dan datang ke Polres. Dia meminta berdamai, namun kami menolak dan minta masalah ini diusut tuntas, kami menuntut keadilan,' terang Susanti.

Namun pihak keluarga tidak tahu apakah laporan ke kepolisian tersebut diproses atau tidak. Dan pihaknya juga sudah melakukan visum, dan tinggal menunggu hasilnya dari dokter. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru