BORNEONEWS, Palangka Raya - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya mendapat protes dari sekumpulan masyarakat yang tidak lulus tes rekrutmen calon panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).

KPU dianggap tidak transparan dalam pelakaanaan tes dan penetapan rekrutmen PPK dan PPS di KPU Kota Palangka Raya ini.

"KPU tidak transparan dan sarat kepentingan," kata salah seorang peserta yang tidak lulus tes PPK, Junaidi, Kamis (9/11/2017).

Junaidi mengaku pernah selama 10 tahun mengabdi dan bertugas di KPU Kota Palangka Raya selaku aparatur sipil negara (ASN) pada lembaga itu.

Dia menilai rutmen PPK, termasuk pula rekrutmen PPS, oleh KPU kali ini tidak dilakukan secara transparan memberikan petunjuk teknis (juknis) dalam setiap tahapan pelaksanan tes.

"Bayangkan saja, pada saat tes wawancara peserta disodorkan dengan kemampuan ilmu teknologi (IT), terutama mengoperasikan komputer. Padahal dalam petunjuk teknis tidak dijelaskan atau disampaikan kepeda peserta akan adanya uji tes IT ini. Para peserta jadinya terkejut, kalang kabut dan tidak siap, karena tidak menyangka ada diuji juga IT segala," tegasnya. (TESTI PRISCILLA/B-6)