BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Semakin berkurangnya lahan berkarakter optimum untuk pertumbuhan dan produksi kelapa sawit menyebabkan pengelolaan kelapa sawit mengarah pada sejumlah lahan marjinal, seperti tanah berkadar liat tinggi (Typic hapludults).

'Pengelolaan kelapa sawit pada tanah tersebut menghadapi berbagai kendala seperti derajat keasaman (pH) rendah, kandungan bahan organik rendah, kation basa rendah serta kandungan ion Al dan Fe yang tinggi sehingga unsur hara seperti P menjadi terikat dan tidak tersedia bagi tanaman,' jelas Head of Sulung Research Station (SRS) PT Sawit Sumbermas Sarana, Tbk., Fizrul Indra Lubis.

'Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan aplikasi asam humik. Asam humik dapat melepas unsur fosfor (P) yang terikat oleh Fe dan Al dengan cara mengkhelat ion Fe dan Al sehingga P dapat menjadi bentuk tersedia bagi tanaman,' jelas Rudiansyah, Agronomist Sulung Research Station PT. Sawit Sumbernas Sarana Tbk, kepada Borneonews, baru-baru ini.

Penelitian ini guna mengetahui efektifitas asam humik untuk memperbaiki kandungan P tersedia pada tanah berkadar liat tinggi. Percobaan dalam penelitian ini berlangsung dua tahap, yaitu produksi dan analisa karakteristik asam humik; serta uji coba aplikasi asam humik di lapangan.

Pada tahap pertama, bahan baku yang digunakan untuk produksi asam humik adalah gambut pada kedalaman 0'20 cm. Gambut diekstraksi dengan bahan pengekstrak berupa basa kuat kalium hidroksida (KOH).

Pada tahap kedua percobaan dilakukan pada tanah berkadar liat tinggi jenis typic hapludults dengan empat perlakuan dan tiga ulangan.

Lalu seperti apa hasil penelitian ini

Jika Anda memiliki kebun sawit dengan tanah berkadar liat tinggi (typic hapludults) lantas ingin mengetahui hasil penelitian ini, Anda bisa menghubungi Sulung Research Station melalui email ke [email protected], atau hubungi nomor telepon 0532-21297 ext 5591. (m)