Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jokowi: Hentikan Diskriminasi Sawit di Eropa

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 14 November 2017 - 15:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Presiden Joko Widodo mengangkat isu kelapa sawit dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Uni Eropa pada Selasa (14/11/2017) di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina.

Menurut Presiden Jokowi, isu kelapa sawit sangat dekat dengan upaya pengentasan kemiskinan, mempersempit gap pembangunan, serta pembangunan ekonomi yang inklusif.

Apalagi saat ini terdapat 17 juta orang Indonesia yang hidupnya, baik langsung maupun tidak langsung, terkait dengan kelapa sawit, yang 42 persen lahan perkebunan kelapa sawit dimiliki oleh petani kecil, kata Presiden Jokowi melalui keterangan tertulis Kementerian Sekretariat Negara.

Oleh karena itu, dalam pidatonya Presiden Jokowi meminta agar diskriminasi terhadap kelapa sawit di Uni Eropa segera dihentikan. Sejumlah sikap dan kebijakan yang dianggap merugikan kepentingan ekonomi dan merusak citra negara produsen sawit juga harus dihilangkan.

"Resolusi Parlemen Uni Eropa dan sejumlah negara Eropa mengenai kelapa sawit dan deforestasi serta berbagai kampanye hitam, tidak saja merugikan kepentingan ekonomi, namun juga merusak citra negara produsen sawit" ujar Presiden Jokowi.

Lebih lanjut Presiden menyampaikan bahwa Indonesia paham pentingnya isu berkelanjutan. Oleh karena itu, berbagai kebijakan terkait berkelanjutan telah diambil, termasuk pemberlakuan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Pernyataan Presiden Jokowi ini juga mendapat dukungan penuh Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru