BORNEONEWS, Sampit - Kesadaran masyarakat untuk membantu petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk membersihkan drainase di sejumlah titik di dalam kota Sampit, dinilai masih minim.

Bupati Kotim H Supian Hadi mengatakan, melihat secara langsung banyak sampah menumpuk di drainase. Sehingga, perlu adanya kesadaran masyarakat. Paling tidak bisa membersihkan di depan rumahnya dan diyakini drainase akan lancar.

"Masyarakat bisa meluangkan waktunya 10 menit saja membersihkan di depan rumah mereka. Saya yakin, drainase kita tidak akan tersumbat," tegas Supian, Rabu (15/11/2017).

Menurut Supian, sampah yang menumpuk di drainase akan menghambat aliran air, sehingga itulah penyebab terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi.

"Seperti dekat Masjid Nurul Iman itu saya lihat sampah menutupi drainase. Bisa sampai satu truk kalau diangkut," tegasnya.

Ditegaskannya, upaya pemkab untuk menangani drainase sudah terencana, seperti akan menyelesaikannya secara keseluruhan melalui program multiyears, terutama membuat kanal penampungan air jika terjadi curah hujan yang tinggi.

Bahkan saat pembahasan antara tim anggaran eksekutif dan badan anggaran DPRD, diajukan anggaran untuk penyelesaian drainase sekitar Rp90 miliar. (NACO/B-11)