Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lingga Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tangkal Radikalisme Dengan Rasa Nasionalisme

  • Oleh Tim Borneonews
  • 18 November 2017 - 08:42 WIB

BORNEONEWS, Pariaman- "Radikalisme terbentuk bukan karena pengaruh tapi karena kita terbawa, kita bisa terbawa ini karena kita ragu dengan filter yang kita miliki." Demikian pesan yang disampaikan Menpora Imam Naharwi saat orasi ilmiah di Seminar Nasional dengan tema Meningkatkan Nasionalisme Terhadap Pengaruh Paham Radikalisme di Convention Center Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sumbar Pariaman, Kota Pariaman, Jumat (17/11/2017).

Menurutnya, nasionalisme yang dimiliki tentu tidak akan pernah goyah dengan kebhinnekaan. "Tapi kalau kita tidak menyalurkan virus positif itu kepada yang lain bisa jadi karena arus informasi dan teknologi yang begitu cepat berkembang, maka itulah yang akan memengaruhi dan memudarkan rasa nasionalisme dan patriotisme kita terhadap bangsa ini. Tapi saya yakin mahasiswa adalah Candradimuka. Di tangan merekalah perubahan ini akan semakin baik dan di tangan mereka jugalah masa depan Indonesia ini dipertaruhkan," ucapnya.

Menpora melanjutkan, rasa nasionalisme merupakan rasa cinta dan memiliki bangsa sendiri. Rasa ini timbul bila masyarakat menghayati pentingnya peran mereka sebagai pondasi bangsa. Pondasi yang kuat menopang guncangan yang terjadi akibat pengaruh yang ditimbulkan pihak tidak bertanggung jawab dan berpikiran sempit. Yang tentunya ingin merusak persatuan dan keharmonisan bangsa Indonesia, bahkan ingin memisahkan diri dari Indonesia.

"Jadi, mari kita tumbuhkan kembali rasa nasionalisme kebangsaan yaitu rasa memiliki bangsa ini agar bersama-sama dapat mencapai kehidupan bangsa yang utuh dan sejahtera dengan semangat persatuan dan gotong royong melawan semua rongrongan terhadap bangsa dan rakyat Indonesia," ajak Menpora

Mengakhiri orasinya, Menpora meminta kepada mahasiswa untuk selalu optimistis. "Kita tidak boleh pesimistis tapi harus optimistis. Rasa optimistis itu harus kita bangun, termasuk pada generasi melenial sekarang ini. Bahwa ada perilaku-perilaku negatif yang diperlihatkan oleh anak-anak muda kita, itulah yang harus kita sadari. Intinya, memulai sesuatu harus dari diri kita sendiri. Kita ingin mengubah keadaan, maka ubahlah diri kita, baik cara berpikir kita maupun perilaku," tutupnya. (RO/B-3)

Berita Terbaru