BORNEONEWS, Palangka Raya ' Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyebut siap mengalokasikan lahan seluas 700 ribu hektare (ha) lahan untuk pengembangan food estate demi menjadikan Bumi Tambun Bungai lumbung pangan, sekaligus menyejahterakan masyarakat.

Namun, kesiapan Gubernur tersebut masih terkendala status kawasan. 'Kami sudah alokasikan untuk food estate 700 ribu ha di tiga daerah, yakni satu kota dan dua kabupaten. Komoditasnya padi organik dan jagung serta sapi. Masalahnya adalah status lahan masih diplot sebagai hutan produksi (HP) dan hutan produksi yang bisa dikonversi (HPK),' ungkap Gubernur Sugianto, Minggu (19/11/2017).

Pernyataan Gubernur tersebut disampaikan dihadapan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo saat berlangsung acara puncak Gerakan Kedaulatan Pangan dan Energi melalui Produk Unggulan di Arena Pameran Temanggung Tilung, Palangka Raya.

'Ini sampai sekarang, dan pemerintah mau mengembalikan pada 18% kawasan non hutan dan 18% kawasan hutan. Bagaimana kami membangun. Kenapa susah diubah, ini peraturan dibuat manusia, bukan kitab suci,' ungkap Sugianto.

Sementara itu, Mendes PDTT Eko Putro mengatakan pihaknya siap membantu hal-hal yang menjadi kendala pembangunan, terutama di daerah pinggiran atau desa. Sebab hal itu menjadi fokus Presiden Joko Widodo dalam program Nawacita-nya.

'Kalau ada yang menghambat, mari kita ubah peraturan yang menghambat itu. Saya setuju, aturan itu buatan manusia,' kata Menteri asal PKB ini. (ROZIQIN/B-3)