BORNEONEWS, Kasongan - Bangunan untuk sarang burung walet di Kabupaten Katingan sampai saat ini dilaporkan tercatat sebanyak 1.253 gedung.

Hal ini dikatakan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Katingan, Roby melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendapatan dan Penetapan Pajak Restribusi Daerah, Suryadi saat melakukan sosialisasi pajak sarang burung walet di Pagatan Kecamatan Katingan Kuala sesuai rilis yang disampaikan ke borneonews.co.id Senin (20/11/2017).

Menurut Suryadi, jumlah sebanyak itu tersebar di 13 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Katingan. Sedangkan yang ada di wilayah Kecamatan Katingan Kuala saja mencapai 475 buah bangunan ayau obyek pajak. Di Kelurahan Pagatan Hilir misalnya tercatat sebanyak 162 obyek pajak, kemudian di Kelurahan Pagatan Hulu ada 79 obyek pajak. Desa Kampung Keramat ada 23 obyek pajak, Desa Kampung Tengah 43 obyek pajak, dan Desa Subur Indah ada 42 obyek pajak.

Selanjutnya Desa Bumi Subur 12 obyek pajak, Desa Bangun Jaya 31 obyek pajak, Desa Kampung Baru 49 obyek pajak, Desa Setia Mulia 8 obyek pajak, Desa Bakung Raya 4 obyek pajak dan Desa Singam Raya ada 14 obyek pajak.

Menurut Suryadi dari seluruh pengelola/pemilik sarang burung walet yang ada jika seluruhnya dapat dipungut tentu akan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Menurut Suryadi pada tahun-tahun sebelumnya pajak sarang burung walet belum dapat dipungut secara optimal.

Oleh karena itu beberapa hambatan dan kendala seiring dengan tumbuhnya kesadaran dari seluruh pengelola/pemilik bangunan sarang burung walet dan dengan berlakunya Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2016 tentang harga pasaran umum dan pelaksanaan pungutan pajak sarang burung walet, yang menjadi dasar legal untuk melakukan pemungutan, maka diharapkan penerimaan dari pajak sektor sarang walet ini optimis dapat dioptimalkan. (ABDUL GOFUR/B-5)