Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Labuhanbatu Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Diliputi Sentimen Negatif, CPO Bakal Melemah

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 20 November 2017 - 15:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Masih tertekan oleh berbagai sentimen negatif, harga minyak sawit mentah (CPO) berpotensi kembali melemah pada Senin (20/10/2017).

Saat ini investor mempertimbangkan kenaikan pajak impor minyak nabati di India dan ekspektasi kenaikan produksi.

Dari India dilaporkan bahwa pemerintah setempat telah menaikkan bea masuk untuk minyak sawit menjadi 30 persen dari 15 persen, dalam upaya untuk membatasi pengiriman yang lebih murah dan meningkatkan harga minyak sawit lokal untuk mendukung para petani.

Sementara itu dari Indonesia dilaporkan dalam survei Reuters, bahwa jumlah produksi minyak sawit kemungkinan akan naik menjadi 3,95 juta ton dari 3,63 juta ton pada September berdasarkan estimasi median dari dua asosiasi industri dan perusahaan penelitian minyak sawit negara.

Hasil tersebut diperkuat oleh pernyataan dari direktur Lembaga Penelitian Kelapa Sawit Indonesia Hasan Hasril Siregar bahwa produksi bulan lalu seharusnya lebih tinggi karena merupakan musim puncak panen. Dia juga menambahkan bahwa produksi pada November akan kembali ke level seperti pada September.

Pada perdagangan awal pekan ini, menurut Analis PT Monex Investindo Futures, Faisyal, dalam risetnya di Jakarta, investor akan menantikan laporan ekspor minyak sawit dari perusahaan Cargo surveyor ITS dan Cargo surveyor SGS untuk petunjuk jumlah permintaan minyak sawit.

"Untuk pergerakan ringgit pada hari ini berpotensi bergerak dalam rentang 2.620 hingga 2.273 dengan level support terdekat terlihat di 2.650 dan resisten terdekat di 2.700," kata Faisyal. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru