BORNEONEWS, Sampit - Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Jhon Krisli mengatakan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Aesa (ADD) tahun 2018 nanti diasumsikan lebih dari Rp200 miliar. Dana itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Desa dan juga 10 persen yang disisihkan dari Dana Alokasi Umum (DAU).

Menurut Jhon, rinciannya dari DAK Desa sekitar Rp 129 miliar, kemudian 10 persen dari DAU yang bernilai Rp820 miliar atau Rp82 miliar untuk ADD dalam rangka mendukung pembangunan desa.

"Dana itu tidak bisa diotak-atik Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Semuanya harus disalurkan kepada dana desa. Dana itu dalam posisinya masuk dalam komposisi APBD Kotim 2018 yang diasumsikan sekitar Rp 1,6 triliun tersebut," kata Jhon, Selasa (21/11/2017).

Lanjut Jhon, dengan dana desa mengurangi beban pembangunan. Segala sesuatunya diserahkan kepada desa untuk dikelola melalui program yang aspiratif dan produktif

"Memang sejauh ini masih belum terlihat desa mana yang sudah dianggap paling menonjol dalam pengelolaan dana desa. Dana desa merupakan jawaban dari kegalauan para pemerintah desa beberapa periode lalu. Mereka selalu teriak minta anggaran untuk pembangunan. Sekarang ada tinggal bagaimana mengelolanya," tandasnya.

Dari itu Jhon menginginkan agar DD dan ADD bisa dikelola dengan baik, agar jangan sampai anggaran itu digelontorkan tidak memberikan timbal balik yang begitu besar bagi pembangunan desa. (NACO/B-11)