Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Mamuju Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jaga Netralitas Media di Tahun Politik, Ikatan Wartawan Online Gelar Diskusi Kebangsaan

  • Oleh Tim Borneonews
  • 22 November 2017 - 14:50 WIB

BORNEONEWS- Pesatnya perkembangan media online dewasa ini tentu saja berdampak postif karena meningkatkan persaingan. Sehingga setiap media berusaha menghasilkan karya jurnalistik yang terbaik dan bertanggung jawab.

Namun di sisi lain, media online berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan politik sesorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan mereka.

Bahkan lebih naif lagi media online bisa dijadikan alat black campaign melalui berita-berita hoaks. Sehingga menimbulkan kegaduhan dan mengganggu stabilitas nasional, terlebih di tahun politik.

Melihat fenomena itu, Ikatan Wartawan Online (IWO) Bali menggelar diskusi kebangsaan bertajuk Peran IWO dalam Membangun Optimisme Masyarakat melalui Pemberitaan dalam Menjaga Stabilitas Nasional di Tahun Politik.

Diskusi kebangsaan tersebut rencananya dilansungkan di Istana Taman Jepun Tanjung Bungkak, Denpasar, pada Kamis (23/11/2017).

Bendahara IWO Bali I Ketut Sugina, selaku penangung jawab kegiatan, Rabu (22/11/2017), mengatakan bahwa munculnya media online di Negeri ini sebagai sesuatu yang positif dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

Namun, perlu adanya tanggung jawab dari media itu sendiri agar tidak menjadi alat kekuasaan sehingga dapat menyesatkan masyarakat. 'Di era keterbukaan ini tidak menutup kemungkinan media online dijadikan alat oleh kelompok tertentu untuk kepentingan tertentu dengan target tertentu pula. Seperti mempropagandakan berbagai kepentingan politik yang dapat menimbulkan opini berlebihan di tengah masyarakat dan kegaduhan yang berdampak pada terganggunya stabilitas di suatu wilayah atau secara nasional melalui isui-isu yang sensitif,' sebutnya.

Atas dasar itulah, kata dia, diperlukan sinergitas berbagai elemen masyarakat terutama awak media online untuk tetap menjaga netralitas serta profisionalisme dengan tetap mempublikasikan informasi yang bertanggung jawab.

Terlebih pada 2018 dan 2019 mendatang merupakan tahun politik. 'Pada 2018 ada agenda politik nasional yaitu pilkada serentak, dan juga pada 2019 akan ada hajatan politik nasional yakni pilpres,' ucapnya.

Untuk itu, ia berharap diskusi kebangsaan nanti mampu meminimalisasi bahkan menangkal berbagai jurnalisme/berita provokatif dan hoaks seperti propaganda kelompok kepentingan yang merusak sendi-sendi kebangsaan. Yang belakangan gencar memanfaatkan keleluasaan dan kebebasan media.

Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Dewa Wirajaya, mengatakan bahwa diskusi kebangsaan ini setidaknya ingin menjawab kegundahan masyarakat akan banyaknya media online yang bermunculan di Negeri ini. Karena semua pihak, termasuk awak media, memiliki tanggung jawab untuk ikut serta menjaga netralitas pemberitaan di media massa yang menjadi konsumsi publik secara umum.

Dalam diskusi nanti, IWO akan menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten dibidangnya, yakni Ketua IWO Bali Nyoman Sutiawan, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Bali I Made Sunarsa dan pakar ilmu komunikasi I Nyoman Subanda. (RO/B-3)

Berita Terbaru