Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kediri Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Kenaikan BM CPO di India Berdampak Kecil

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 23 November 2017 - 10:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kenaikan bea masuk (BM) atas minyak sawit mentah (CPO) dan minyak sawit olahan di India diprediksi berdampak kecil atau bahkan nyaris tak ada dalam jangka panjang.

Untuk diketahui, India memutuskan untuk menaikkan BM untuk CPO menjadi 30 persen dari 15 persen dan minyak sawit olahan dari 25 persen menjadi 40 persen.

Lembaga riset MIDF Amanah Investment Bank Bhd (MIDF Research) dalam risetnya, Rabu (22/11/2017), mengatakan estimasi dampak kecil dari kenaikan BM tersebut didasarkan pada kebijakan India yang tak hanya menyasar minyak sawit, melainkan juga terhadap kedelai, minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak kanola.

'Untuk minyak kedelai, bea masuk telah dinaikkan menjadi 30 persen, sedangkan untuk minyak kedelai olahan naik menjadi 35 persen. Sebelumnya, bea masuk untuk minyak kedelai adalah 17,5 persen dan minyak kedelai olahan 20 persen,' sebut MIDF Research.

Menurut MIDF Research, dampak negatif terhadap harga CPO sepertinya berlaku dalam jangka pendek. Kabar kenaikan bea masuk itu negatif bagi harga CPO dalam jangka pendek karena ekspor ke India dari produsen besar, yakni Indonesia dan Malaysia, kemungkinan terpengaruh dalam satu hingga dua bulan, dan setelah itu akan kembali normal.

'Setelah tiga bulan, kami rasa dampaknya netral karena permintaan untuk minyak nabati demikian besar, yakni sekitar 23,88 juta metrik ton per tahun dan ini tak mungkin terpenuhi dengan kapasitas produksi lokal yang hanya sekitar 9,41 juta ton. Untuk itu, kekurangan sebesar 14,47 juta ton itu akan dipenuhi melalui impor," kata MIDF Research. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru