Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Padang Pariaman Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kepala LPMP Kalteng: Jangan Desak Gubernur Anggaran 20 Persen Untuk Pendidikan

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 23 November 2017 - 21:40 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Hanya karena anggaran pendidikan kurang dari 20 persen lalu dianggap melanggar undang-undang

Ternyata tidak menurut Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Tengah, Krisnayadi Toendan.

Krisnayadi mengatakan dari seluruh provinsi di Indonesia tidak ada yang mengalokasikan lebih dari 20 persen karena keterbatasan anggaran.

Setahu Krisnayadi hanya Provinsi DKI Jakarta saja yang sanggup mengalokasikan sesuai UU Sisdiknas karena pendapatan daerahnya memang cukup besar.

"Saya mengerti masalah postur anggaran ini, dimana 33 provinsi lainnya juga tidak bisa memenuhi. Tidak ada kok yang 20 persen, kecuali DKI Jakarta. Jadi selain Kalteng juga mengalami hal yang sama dan mereka tidak ribut kan,' kata Krisnayadi, Kamis (23/11/2017).

Ini berkaitan dengan sejumlah pihak termasuk kalangan DPRD yang mengomentari alokasi dana pendidikan di APBD Kalteng 2018 dikaitkan dengan mencuatnya kasus pungli yang disinyalir karena minimnya dana pendidikan.

Sementara di sisi lain harus diakui pembangunan infrastruktur yang digenjot gubenur juga menuntut porsi anggaran. Begitu juga kesehatan, pertanian secara luas, belanja aparatur, dan sebagainya. Maka dengan minimnya alokasi APBD Kalteng yang hanya Rp4,5 triliun pasti mengalami kesulitan.

'Jadi jangan desak desak gubernur kalau memang kenyataannya tidak ada atau tidak sanggup anggarannya. Sebab namanya membangun tentu ada prioritasnya apa dulu. Nah di sini gubernur juga harus menjelaskan ke publik atas ketidakcukupan anggaran ini. Kalau tidak bisa memenuhi, tidak ada kok sanksi yang mengatur kepada gubernur,' bebernya.

"Saya memahami memang banyak kekurangan anggaran, solusinya itu tadi, sumbangan!. Adakah Saber Pungli sebut sumbangan itu dilarang, tidak ada kan,' imbuh mantan kepala sekolah ini. (ROZIQIN/B-6)

Berita Terbaru