BORNEONEWS, Palangka Raya ' Pemuda Muhammadiyah mengaskan tidak akan mendukung secara organisasi terhadap kadernya yang akan maju dalam Pilkada 2018.

Pernyataan ini ditegaskan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Ahmad Fanani di Kota Palangka Raya, Jumat (24/11/2017).

Fanani mengatakan organisasinya tidak boleh terseret apalagi terjebak dalam pusaran politik praktis dalam Pilkada. Akan tetapi secara pribadi boleh saja anggota Pemuda Muhammadiyah bermain dalam Pilkada.

Pihaknya memandang tidak pantas jika Muhammadiyah mengurusi Pilkada sebagai bagian dari penerapan politik praktis.

Tapi menjadi wilayah personal dari setiap anggota. Sebab bagaimanapun juga sebagai warga negara mereka memang memiliki hak politik.

'Secara kelembagaan tidak akan mengurusi politik praktis di Pilkada serentak 2018. Tapi kalau ada kader maju silahkan,' ujarnya saat ditanya sikapnya terkait tampilnya kader yang akan maju dalam Pilkada 2018 di 11 daerah di Kalteng saat jumpa pers Tanwir II Pemuda Muhammadiyah di aula PWM Kalteng.

Fanani menyatakan dalam Tanwir II PEmuda Muhammadiyah 26-29 November 2017 akan membahas sejumlah persoalan terkini mulai dari isu politik, isu keadilan social, kesenjangan ekonomi yang kian memuncak, tetap dalam koridor mengusung politik kebangsaan.

'Tanwir juga akan membahas, merumuskan rekomendasi Pemuda Muhammadiyah untuk menjadi mainstream gerakan Muhammadiyah dalam menyikapi isu aktual dan faktual,' katanya. (ROZIQIN/B-6)