BORNEONEWS, Palangka Raya ' Peningkatan inovasi dalam suatu daerah atau negara, dipastikan mampu mendongkrak kebangkitan ekonomi suatu negara. Dengan inovasi, mampu melahirkan pembaharuan yang menguntungkan dalam banyak hal.

Kenapa Demikian sebab pada rantai ujungnya, peningkatan riset yang menghasilkan inovasi-inovasi yang bisa 'ditangkap' melalui komersialisasi melalui dunia usaha. Hal ini lah yang akan berdampak bagi penduduk dan negaranya.

Ketua Dewan Riset Nasional, Bambang Setiadi dalam Kuliah Umum di program doktoral Universitas Palangka Raya (UPR), Sabtu (25/11/2017) mengatakan, secara kebijakan, Presiden Joko Widodo sudah berulangkali menekankan kata inovasi ini, tetapi implementasinya yang terhambat.

'Inovasi ini membangkitkan daya saing kita dengan negara lainnya. Inovasi diperlukan investasi untuk menciptakan atau mengembangkan ide, ini yang harus ditekankan' ungkapnya.

Namun untuk meraihnya, lanjut mantan Deputi Kemenristek ini, diperlukan planning yang jelas, konsistensi, dan keberlanjutan program. Strategi pengetahuan berbasis ekonomi, menuntun strategi inovasi. 'Hal ini diperlukan kebijakan Iptek yang strategik yang ini harus diatur oleh negara atau pemerintah,' ucapnya.

Sebelumnya, Bambang mengatakan, kelemahan Indonesia saat ini adalah tidak memiliki enam hal untuk meningkatkan invasi. Yaitu tidak ada Undang-undang inovasi, tidak memiliki roadmap inovasi, strategi inovasi, dana inovasi, dewan inovasi, dan juga tidak ada kerjasama regional tentang inovasi. (ROZIQIN/B-8)