Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kalimantan Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Balai Besar Danau Sentarum dan Betung Kerihun Studi Banding ke TNTP untuk Belajar Ekowisata

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 27 November 2017 - 19:56 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Balai Besar Danau Sentarum dan Betung Kerihun, Kalimantan Barat, mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) untuk belajar konsep ekowisata, Minggu (27/11/2017).

Rombongan Balai Besar Danau Kerihun dan Sentarum yang berjumlah enam orang dipimpin oleh Kepala Balai Danau Sentarum Arif Mahmud. Sementara itu, kedatangan mereka disambut oleh pihak TNTP bersama mitranya yaitu OFI, OF. UK, ASITA dan HPI.

Menurut Kepala Balai Danau Sentarum, Kalimantan Barat, Arif Mahmud tujuan dilaksanakannya studi banding ke Taman Nasional Tanjung Puting untuk mempelajari kegiatan dan pengelolaan ekowisata Tanjung Puting.

Selain itu pihaknya mencari model yang cocok agar ekowisata di danau Sentarum dan Betung Kerihun bisa dipoles seperti ekowisata di TNTP. "Kita ingin belajar bagaimana pengelolaan ekowisata di TNTP agar nantinya bisa kami terapkan di Danau Sentarum dan Betung Kerihun," kata Arif.

Sementara itu, pelaku pariwisata dari agen perjalanan PT Borneo Hijau Travel sekaligus pengurus Asosiasi Tour And Travel Agen (ASITA) Kabupaten Kotawaringin Barat, Ahmad Yani dalam paparannya dihadapan rombongan Balai Danau Sentarum dan Betung Kerihun mengatakan, sebagai pelaku pariwisata pihaknya memberikan masukan terkait pengelolaan dan juga konsep ekowisata yang banyak melibatkan masyarakat lokal sebagai bagian dari impact ekowisata tersebut.

Ia menjelaskan, Konsep ekowisata TNTP adalah wisata alam yg bertanggung jawab dengan tetap mempertahankan keanekaragaman flora dan faunanya serta berdampak terhadap ekonomi masyarakat.

Yani mencontohkan seperti orangutan yang ada dalam kawasan TNTP, dia tetap hidup bebas di alam liar dan masyarakat turut andil dalam menjaganya dan kegiatan wisata berjalan namun tidak mengekploitasi satwa maupun habitatnya. "Dengan menjaga kelestariannya agar tetap terjaga," pungkasnya. (KOKO SULISTYO/B-8)

Berita Terbaru