Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Waspada Bom Babi Bertebaran di Kebun Sawit Masyarakat di Kobar

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 28 November 2017 - 09:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mesti waspada dengan ulah oknum tidak bertanggung jawab yang menebarkan bom babi diperkebunan sawit masyarakat.

Pasalnya, akibat bom babi ini korban sudah berjatuhan, bom ini membuat korbannya harus kehilangan pergelangan tangan dan terancam kehilangan mata pencarian karena tak bisa bekerja secara normal.

Salah satu korban bom babi, Omel, warga RT 02, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, menceritakan bagaimana ia harus kehilangan pergelangan tangan sebelah kiri karena mengira bom babi tersebut adalah bola mainan.

Ia menceritakan, awalnya bersama rekannya pada hari nahas beberapa waktu lalu itu sedang melaksanakan aktifitas sehari - hari yaitu mencari kayu, saat itu mereka berdua melihat ada sebuah benda berbentuk bulat berwarna orange.

Benda sebesar bola pingpong itu sempat mereka mainkan dengan cara dilempar sambut, tidak terjadi apa-apa, sehingga benda bulat tersebut dielus-elus. Namun saat mendapat elusan bola tersebut segera mengeluarkan asap, kebetulan bola saat itu berada di tangan Omel. Dalam hitungan detik benda bulat yang diketahui belakangan merupakan bom babi itu meledak dan menghancurkan tangan kiri Omel.

"Gara-gara bom babi itu, merubah hidup saya, saat ini saya sudah tidak bisa beraktifitas dengan normal, terpaksa saya harus melepaskan pekerjaan saya karena tidak mungkin bekerja berat menggunakan satu tangan," papar Omel kepada Borneonews, Selasa (28/11/2017).

Omel berharap, pihak yang berwenang menindak para oknum masyarakat penebar bom babi. Sebabnya walau sudah membahayakan keselamatan masyarakat, ulah para oknum masyarakat yang menebarkan bom babi tersebut masih terus berlangsung walau dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

"Jangan sampai ada jatuh korban, karena fatal akibatnya, bukan fisik saja yang menjadi cacat tapi ekonomi juga menjadi amburadul," pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun bom babi tersebut dipergunakan oleh para pemburu babi dengan tujuan untuk dijual dagingnya, baik untuk konsumsi di Kobar atau dikirim ke Palangka Raya. Bom babi yang terbuat dari bahan peledak yang dimasukkan dalam bola pingpong dan dibungkus lakban serta dibaluti dengan buah sawit yang sudah dihancurkan tersebut disebar dibeberapa titik di antaranya kawasan bantaran Sungai Lamandau dan Sungai Arut hingga ke Desa Rangda. (KOKO SULISTYO/B-5)

Berita Terbaru