BORNEONEWS, Pangkalan Bun - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengucurkan kredit untuk peremajaan kebun kelapa sawit di Sumatera Utara.

Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan potensi peremajaan kebun rakyat di Sumatera Utara seluas 9.109,29 hektar, yang terdiri dari 38 Tani/Koperasi/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di 12 kabupaten.

Adapun 12 kabupaten itu meliputi Serdang Bedagai, Langkat, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu, Asahan, Batubara, Simalungun, Labuhan Batu Utara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Deli Serdang, dan Tapanuli Tengah.

"BNI berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi yang ada melalui pembiayaan kredit guna mendukung percepatan program replanting kebun sawit," ujar Putrama melalui keterangan resmi yang diterima awal pekan ini.

Sebagai langkah awal, BNI telah berkomitmen mendukung penyaluran kredit kepada petani sawit Serdang Bedagai yang tergabung dalam Gapoktan Fortuna mitra perusahaan PT Karya Hevea Indonesia yang terdiri atas 60 petani seluas 54,62 hektar dan Koperasi Maju Mandiri Labuhan Batu, mitra PT Siringo Ringo yang terdiri dari 177 petani seluas 343,98 hektar.

Petani tersebut merupakan petani swadaya yang akan menjalin kerjasama dengan perusahaan mitra yang akan menjadi perusahaan off taker.

"Pada tahap awal pembiayaannya akan kami berikan kepada 60 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp819 juta. Dengan adanya program launching KUR Khusus Peremajaan Sawit Rakyat dengan bunga 7% serta dukungan BPDP, kami optimistis program serupa dapat diteruskan di daerah lain untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan energi," sambungnya.

Selain mendukung kredit peremajaan kebun sawit, BNI juga mendukung sektor ekonomi lainnya pada segmen usaha kecil. Sejak 2007 sampai dengan Oktober 2017, BNI telah menyalurkan Kredit Usaha rakyat (KUR) sebesar Rp37,77 triliun kepada 323 ribu pengusaha kecil yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tercatat sekitar 40% KUR yang disalurkan pada 2017 diberikan pada sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, industri, dan jasa-jasa. (NEDELYA RAMADHANI/m)