BORNEONEWS, Sampit - Tekat Karang Taruna Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengenakan pariwisata daerah ini ternyata tidak sia-sia. Buktinya, apa yang ditampilkan pada kemah Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT) se-Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di Barito Timur (Bartim) mengundang banyak pengunjung.

Seperti halnya foto tiga demensi Ikon Kota Patung Jelawat. Banyak pengunjung dan peserta mengabadikannya melalui kamera telepon genggam.

"Alhamdulillah kami sudah bisa mempromosikan pariwisata Kotim, walaupun hanya dengan foto tiga dimensi Ikon Kota Patung Jelawat," ujar Ketua Karang Taruna Kotim Alang Arianto, Selasa (28/11/2017).

Adanya promosi pariwisata yang dilakukan oleh pihaknya pun disambut positif masyarakat luar daerah dan juga peserta BBKT. Mereka antusias berswafoto di bener yang tersedia tepat di depan kemah stand Kotim.

"Kotim saat ini semakin maju. Bahkan pariwisatanya sudah cukup terkenal. Salah satunya Ikon Kota Patung Jelawat dan juga Pantai Ujung Pandaran," kata Andi, salah satu peserta BBKT Kalteng.

Dalam kegiatan BBKT se-Kalteng tersebut, Karang Taruna Kotim mengikutkan 25 peserta. Mereka tidak sekadar mengikuti rangkaian acara, tetapi juga membawa tujuan membantu promosi pariwisata daerah.

Saat malam ramah tamah, Sugeng dan Irawati yang dipercaya memimpin rombongan, memanfaatkan waktu perkenalan rombongan untuk mempromosikan pariwisata. Acara itu dihadiri pengurus Karang Taruna dari seluruh kabupaten dan kota, Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas, Ketua Karang Taruna Provinsi Kalimantan Tengah Abdul Hafid, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah Suhaimi, anggota Komisi IV DPR RI H Rahmat Nasution Hamka dan undangan lainnya.

Rombongan juga memberikan cinderamata berupa ukiran patung jelawat yang merupakan Ikon Kotim kepada pejabat setempat.

Tidak hanya itu, Karang Taruna Kotim juga membagikan pamflet dan video profil daerah dan pariwisata Kotim. Hal itupun ternyata juga membuat para peserta antusias dalam menerimanya. Bahkan perwakilan Karang Taruna dari seluruh kabupaten bahkan sampai berebut ingin mendapatkannya. Bahkan beberapa diantaranya mereka sangat ingin datang ke Kotim.

"Saat saya hadir pada BBKT Kalteng di Sampit tahun 2014 lalu, belum ada ikon Patung Jelawat. Namun sekarang sudah ada ikon kota tersebut, dan juga wisata lainnya. Sehingga sangat ingin datang kesana," terang Eko, peserta lainnya. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)