BORNEONEWS, Palangka Raya ' Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalimantan Tengah (Kalteng) Katma F Dirun meyakini kegiatan rehabilitasi jembatan Pulau Telo di Kabupaten Kapuas tidak akan banyak memengaruhi distribusi arus barang dan jasa.

Meskipun di lapangan, dilakukan sistem buka tutup kepada pengendara. Begitupun nantinya, ketika bakal ditutup total minimal delapan jam pada bulan ini.

'Saya kira tidak akan banyak memengaruhi, stok tidak terganggu. Akan dilakukan cara lain bagaimana agar barang dan jasa bisa ke sampai ke Palangka Raya. Atau sebaliknya yaitu Banjarmasin,' kata Katma F Dirun, Minggu (3/12/2017).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Leonard Samuel Ampung dimana untuk mengatasinya bisa dilakukan jalur air. Secara teknis, sudah pasti dipikirkan dinas terkait.

Dia mengatakan, penutupan itu merupakan teknis yang tidak boleh ditawar. Karena saat itu (penutupan total), akibat sedang dilakukan pengecoran lantai jembatan yang dilakukan pemeliharaan. Direncanakan, penutupan total selama 8 jam berlangsung di Desember ini, namun untuk tanggal pastinya mengikuti perkembangan pekerjaan di lapangan.

Seperti diketahui, pekerjaan rehabilitasi jembatan Pulau Telo di Kapuas sudah berlangsung sejak awal September 2017. Diberlakukan satu arah dengan sistem buka tutup, karena pembongkaran oprit jembatan dan dilakukan penggantian lantai jembatan. (ROZIQIN/B-11)