Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lima Puluh Kota Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Inflasi Perdesaan di Kalteng pada Angka 0,13 Persen

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 04 Desember 2017 - 14:36 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Potret inflasi atau deflasi, tidak saja di perkotaan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng merilis, di perdesaan terjadi inflasi yang pada November 2017 ini tercatat sebesar 0,13 %.

Indikatornya adalah kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pada November, faktor paling menentukan inflasi di perdesaan ini adalah meningkatnya indeks harga pada kelompok perumahan, listrik, gas, dan air (0,25 %) disusul dominasi kedua adalah transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,23%).

"Pada November 0,13 dan secara kumulatif 2017 (Januari-November) tercatat inflasi perdesaan sebesar 0,23%," terang

Kepala Bidang Statistik Distribusi pada BPS Kalteng, Bambang Supriono, Senin (4/12/2017).

Bambang mengatakan tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi di wilayah perdesaan, mencerminkan perubahan indeks harga kebutuhan konsumsi rumah tangga petani produsen yang secara umum terjadi di wilayah perdesaan.

Inflasi perkotaan dan perdesaan ini berbeda, meskipun pendekatannya sama. Di Provinsi Kalteng, ada 12 kabupaten yang dipotret untuk mengukur inflasi perdesaan ini. Sisanya, dua kabupaten/kota dipotret untuk inflasi perkotaan yaitu Kota Palangka Raya dan Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

"Indikator keduanya sih sama-sama Kelompok pengeluaran rumah tangga. Tetapi kalau inflasi perdesaan adalah data dari 12 kabupaten, dan dari segi respondennya yang kita sasar berbeda," jelasnya. (ROZIQIN/B-5)

Berita Terbaru