Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Solok Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Inflasi Kalteng Kembali Dipicu Harga Daging Ayam Ras

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 05 Desember 2017 - 10:06 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Selama November 2017, di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tercatat mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. Kondisi Inflasi Kalteng merupakan gabungan Kota Palangka Raya dan kota Sampit yang merupakan dua indikaor pencatatan indeks harga konsumen (IHK).

'Kota Palangka Raya dan Sampit mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,11 persen dan 0,29 persen. Kedua kota tersebut menempati peringkat ke-59 dan ke-36 inflasi tertinggi di tingkat nasional,' kata Kepala Bidang Statistik Distribusi pada BPS Kalteng, Bambang Supriono, Selasa (5/12/2017).

Inflasi di Palangka Raya terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok kesehatan (0,91 persen) serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,27 persen).

Sedangkan inflasi di Sampit terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,59 persen) serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,45 persen).

Untuk andil komoditas terhadap inflasi, di Palangka Raya disebabkan naiknya harga daging ayam ras (andil 0,11 persen), disusul Ikan Gabus (andil 0,03 persen).

Sedangkan untuk Kota Sampit, juga disebabkan naiknya harga daging ayam ras (andil 0,18 persen), disusul kayu Balokan (0,13 persen) dan Jeruk (008 persen).

'Laju inflasi tahun kalender untuk Kalteng, adalah sebesar 2,51 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,83 persen,' terangnya.

Dari 82 kota pantauan IHK nasional, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 1,80 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,74 persen. (ROZIQIN/B-6)

Berita Terbaru