Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Pasuruan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Empat Tahun Lebih Aufa Azkiya Menderita Hidrosefalus

  • Oleh Ramadani
  • 05 Desember 2017 - 19:50 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Sejak umur 7 bulan, Aufa Azkiya, divonis menderita penyakit hidrosefalus. Penyakit itu membuat anak perempuan pasangan Marhat dan Mahrita tersebut membutuhkan perhatian ekstra ketimbang anak normal.

Meski begitu, kepala Aufa terus membesar, sedangkan tubuhnya semakin kurus. Sehari-hari bocah berusia 5 tahun itu hanya dapat mengonsumsi cerelac dan susu.

'Waktu lahir anak saya kondisinya normal. Tapi sejak umurnya 7 bulan terkena penyakit ini sampai sekarang usianya 5 tahun,' ujar Mahrita saat ditemui di kediamannya, Jalan Sengaji Hulu, RT 18, Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Selasa (2/12/2017).

Mahrita dan suaminya termasuk keluarga tidak mampu. Karenanya, mereka sangat berharap ada uluran tangan, baik dari pemerintah daerah maupun pihak lainnya, untuk bisa membantu kesembuhan Aufa Azkiya. Minimal membantu biaya kontrol atau pemeriksaan, serta pengobatan di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.

Keluarga kecil Mahrita tinggal di barak kontrakan yang terbuat dari kayu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Marhat selaku kepala keluarga, bekerja sebagai tukang bangunan bila ada borongan. Bila sedang tidak ada proyek, ia kerja serabutan. Sedangkan Mahrita hanya mengurus rumah serta Aufa yang memerlukan perhatian khusus.

Mahrita mengatakan, putrinya pada 2015 lalu sempat dirawat selama tiga bulan dan menjalani operasi di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Biayanya ditanggung BPJS Kesehatan yang dibayarkan oleh pemerintah daerah.

Namun, sejak 2015, Aufa belum pernah lagi melakukan kontrol ke rumah sakit karena terkendala biaya. Padahal, kontrol penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan penyakit yang diderita.

Sementara itu, untuk RSUD Muara Teweh, sampai sekarang masih terkendala peralatan yang belum lengkap. Sehingga belum bisa menangani penderita hidrosefalus. 'Kami harap ada pihak yang mau membantu agar kami bisa membawa Aufa Azkiya melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin,' ujarnya.

Untuk membawa Aufa ke Banjarmasin, tidak bisa berdesakan dengan penumpang travel lainnya. Cara membawanya dengan berbaring di atas kasur di dalam mobil karena Aufa tidak tahan bila di dipangku dalam waktu yang lama. Tubuhnya akan terasa sakit bila dipangku karena tulang bagian punggungnya tidak rata.

Selain itu, Mahrita dan suaminya tidak memiliki keluarga di Banjarmasin. 'Selama ini untuk petugas kesehatan yang membantu kita, ada dokter Hesti dari Puskesmas Melayu. Ia sering ke sini kalau kita tidak datang ke puskesmas. Beliau peduli dengan anak kami ini,' katanya. (RAMADANI/B-3)

Berita Terbaru