BORNEONEWS, Sampit - Ab menggasak motor Andri, karyawan PT Selonok Ladang Mas, Kabupaten Seruyan, memanfaatkan situasi rumah korban dalam keadaan kosong. Ia beralasan mengetahui rumah korban kosong dari informasi anak korban sendiri.

Kejadian pada Agustus 2017 itu bermula saat anak korban punya utang dengannya. Saat itu anak korban tidak bisa bayar, katanya ambil motor saja ada di rumah orangtuanya, makanya saya ambil satu, kata Abu, saat sidang yang dipimpin hakim Ade Satriawan tersebut, Rabu (6/12/2017).

Hingga akhirnya terdakwa diamankan pada 28 September 2017 oleh anggota Polsek Hanau yang sudah mengetahui keberadaan terdakwa saat itu, apalagi pasca kejadian terdakwa yang sering mondar-mandir di sekitar TKP sudah tidak nampak lagi.

Sementara itu, menurut korban Andri, saat kejadian itu ia dan istri tidak ada di rumah. Ia sedang berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sementara rumahnya dalam keadaan kosong, ia tahu motornya hilang setelah dikasih tahu tetangganya, Ina Fitriani.

Sementara Ina mengaku mengetahui rumah korban yang tak lain tetangganya itu dibobol maling setelah melintas melihat pintu belakang yang terbuat dari seng roboh, sehingga ia menghubungi korban, saat itu korban meminta mengecek isi dalam rumahnya.

Saat itu kata korban motor ada dua, namun saat itu saya cek motornya cuma satu, kata saksi Ina.

Hingga diketahui robohnya pintu belakang rumah korban akibat perbuatan maling, hingga akhirnya tersangka diamankan di Desa Tanjung Rungau, Kabupaten Seruyan. Terdakwa kita amankan di Desa Tanjung Rungau, kata saksi polisi dari Polsek Hanau.

Mereka langsung menuju ke tempat tersangka setelah mendapatkan informasi dari warga di sana. Saat diamankan kondisi motor korban sudah berubah, termasuk kondisi warna kendaraan sudah dirubah dan dipreteli oleh tersangka. (NACO/B-5)