BORNEONEWS, Sampit - Zenith Carnophen yang berjumlah 3,7 juta butir yang disita dari dua buah truk ekspedisi yang diangkur melalui KM Kirana dari Semarang, rencananya akan diantar ke Sampit dan juga Palangka Raya.

"Satu truk rencananya diantar ke alamat di Sampit, sedangkan sebuah truk lagi diantar ke Palangka Raya," ujar Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar, Kamis (7/12/2017).

Mendapati tujuan pengantaran tersebut, polisi langsung melakukan pemeriksaan di kedua alamat tersebut baik itu di Palangka Raya maupun di Sampit. Namun ternyata alamat itu tidak jelas kepada siapa ditujuannya.

Bahkan sang sopir mengaku tidak tahu bahwa apa yang dia bawa tersebut berisi Zenith. Mereka mengatakan barang yang dibawa adalah karpet.

"Dari pengakuan sopir barang yang dibawa itu karpet. Namun setelah ditangkap mereka berdua tahu bahwa itu adalah obat terlarang," kata Muchtar.

Dua truk bermuatan obat terlarang tersebut diamankan pada Rabu (6/12/2017) sekitar pukul 19.30 WIB. Di mana saat itu polisi dapat informasi bahwa ada dua buah truk yang membawa Zenith Carnophen melalui jalur laut dengan menggunakan KM Kirana dari Semarang.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung mendatangi Pelabuhan Sampit, dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah truk. Hingga akhirnya ditemukan dua buah truk tersebut yang mengangkut obat zenith.

Saat ini obat terlarang itu diamankan di Mapolres Kotim dan sudah dibawa ke ruang Satnarkoba. Sedangkan kasus tersebut masih dilakukan penyelidikan. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)