Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Langkah Presiden Jaga Keunggulan Komoditas Sawit Dapat Dukungan GAPKI

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 11 Desember 2017 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyambut positif langkah Presiden Joko Widodo mempertahankan keunggulan kelapa sawit Indonesia.

"Situasi itu berkaitan dengan tantangan dan persaingan di pasar internasional pada masa depan. Indonesia harus terus-menerus memperkuat posisi dan daya saing sawit jika tidak ingin kalah dengan negara lain, apalagi tersingkir dalam persaingan di pasar minyak nabati dunia," kata Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono, di Jakarta akhir pekan lalu.

Selain peningkatan produktivitas petani melalui replanting maupun perbaikan budidaya, menurut Joko, kerja sama kemitraan dengan perusahaan tidak kalah penting.

"Dengan kerja sama kemitraan yang luas, akan semakin membantu proses percepatan peningkatan produktivitas kebun rakyat. Sangat diperlukan kerja sama kemitraan yang luas antara perusahaan dan kelompok tani," papar dia.

Dalam pelaksanaan program peremajaan kelapa sawit di Sumatra Utara, Presiden Joko Widodo mengingatkan rakyat Indonesia agar bekerja keras melakukan pengelolaan produksi pertanian dan perkebunan jika tidak ingin disalip negara lain.

Jokowi mengatakan tidak berlebihan jika kelapa sawit disebut emas hijau bagi Indonesia sebab negeri ini menjadi produsen terbesar di dunia.

"Artinya Indonesia memproduksi bahan baku untuk sabun, kosmetik, minyak goreng, margarin, kue, farmasi yang semua itu berasal dari kelapa sawit. Sekarang kelapa sawit juga digunakan untuk memproduksi biodiesel," ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa dengan menjadi produsen sawit terbesar berarti Indonesia harus terdepan dalam pengelolaan yang merupakan salah satu kelemahan Indonesia selama ini.

Jika tindakan pengelolaan secara tepat tidak dilakukan menurutnya, posisi Indonesia sebagai produsen kelapa sawit bakal disalip oleh negara lain seperti di Malaysia dan beberapa negara di Afrika. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru