Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wah... Elpiji 3 Kg Langka, Dua Pemerintah Beda Sikap

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 12 Desember 2017 - 21:46 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Keberadaan gas elpiji ukuran 3 kg yang merupakan produk bersubsidi, kian langka di Kota Palangka Raya. Ketika semakin langka, sudah bisa ditebak, harganya pun kian melonjak.

Warga baru bisa mendapatkan elpiji 3 kg dengan Rp30 ribu per tabung. Bahkan ada yang sampai Rp32 ribu per tabung. Menyikapi langka dan mahalnya elpiji subsidi, justru ada silang pendapat dan sikap antara dua pihak pemerintah.

Pemerintah Kota Palangka Raya menganggap elpiji 3 kg langka karena pengawasan yang kurang maksimal. Sehingga ada kecurigaan 'elpiji melon' banyak yang dibawa lari ke luar daerah ketimbang yang beredar di ibu kota Provinsi Kalteng ini. Praktis, hal inilah yang membuat gas subsidi sulit didapat.

'Banyak yang dilarikan ke luar Palangka Raya. Saya pernah mengecek ke pangkalan, antara yang tertuang dalam data dengan kenyataannya, artinya ada ketidaksesuaian data,' ungkap Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palangka Raya Jenry Saiful Damanik, Selasa (12/12/2017).

Hal berbeda diungkapkan Kasi Pengawasan Energi di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng Rahman. Ia mengatakan langka dan mahalnya elpiji 3 kg di Kota Palangka Raya bukan akibat 'diungsikan' ke daerah lain.

'Tidak mungkin dibawa lari keluar daerah. Itu akan ketahuan karena segel warna berbeda tiap daerah. Barangnya langka lebih karena dibeli oleh warga yang tak berhak. Sehingga perghitungan Pertamina yang tujuannya khusus warga miskin, dibeli oleh warga mampu karena murah. Hal kedua, ada kemungkinan dioplos dan dimasukkan ke ukuran 12 kg,' sebutnya kepada Borneonews belum lama ini. (ROZIQIN)


TAGS:

Berita Terbaru